TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inspirasi Millennial, Pelajar Asal Cirebon Suarakan Perdamaian di Kenya

Devi Ferida menyampaikan misi toleransi lintas iman

Devi Farida (mengenakan jilbab hitam) saat berkumpul dengan peserta kegiatan Youth Exchange for freedom of religion and Belief di Kenya. Istimewa

Cirebon, IDN Times - Pelajar putri asal Kabupaten Cirebon, Devi Farida mewakili Indonesia menyampaikan misi toleransi beragama dan berkeyakinan di Kenya dalam ajang Youth Exchange for Freedom on Religion and Belief. Event pertukaran pemuda itu, Devi turut mempresentasikan nilai-nilai keberagamaan yang tercermin dalam falsafah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Bersama wakil dari tuan rumah dan Belanda, Devi menyampaikan misi perdamaian dunia yang dibangun dari keberagaman agama. Kepada IDN Times, Devi akan mengutarakan bagaimna iklim toleransi dan nilai-nilai kultur Indonesia secara detail.

"Harapannya selama berkegiatan di sini (Kenya), saya bisa maksimal menyampaikan tentang potret toleransi keberagamaan di Indonesia," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (13/1).

1. Menyampaikan potret keberagaman di Indonesia

Istimewa

Pelajar kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Cirebon itu yakin, potret keberagaman agama di Indonesia yang dilindungi secara konstitusi ini mampu menjadi inspirasi bagi pemuda dari Kenya dan Belanda.

Dia pun yakin, perbedaan berkeyakinan itu tidak menghambat untuk mewujudkan dunia yang lebih damai. Justru, menurut perempuan 20 tahun itu, semangat toleransi ini akan menjadi basis perekat perdamaian di negara-negara dilanda konflik identitas seperti di Afrika dan Eropa.

"Kami ingin menyuarakan bahwa perbedaan agama dan berkeyakinan bukan penghalang mewujudkan negara damai. Terbukti di Indonesia, negara ini justru ada karena banyaknya perbedaan," kata dia.

2. Misi perdamaian dunia bersama pemuda Kenya dan Belanda

Istimewa

Kegiatan yang melibatkan tiga negara yakni Kenya, Indonesia dan Belanda tersebut akan digelar pada 12-17 Januari mendatang. Manager Islam dan Gender  Fahmina Institute sekaligus promotor kegiatan ini, Alifatul Arifiati mengatakan, Youth Exchange for Freedom on Religion mempunyai misi untuk perdamaian dunia. 

Menurutnya, event ini didukung oleh sebuah lembaga bernama Mensen met een Missie yang berpusat di Belanda. Tujuannya, kalangan generasi millennial dari lintas iman dan lintas dunia ini bersama-sama membangun cara pandang bahwa keragaman menjadi modal besar untuk mewujudkan perdamaian.

“Kegiatannya ini berupa exposures toleransi dan perdamaian ke beberapa tempat di Kenya. Kami akan mengunjungi komunitas perempuan, komunitas anak muda, kantor kepolisian, dan komunitas lintas iman di sana”, kata Alif.

3. Terpilih karena terlibat aktif bergerak di isu toleransi dan perdamaian

Devi Farida (kedua dari kanan). Instagram DeviFarida1999

Keterlibatan Indonesia, khususnya Fahmina Institut dalam Youth Exchange for Freedom on Religion and Belief ini merupakan keberlanjutan program membangun toleransi dan perdamaian. Selain itu, Fahmina Institutte termasuk dalam konsorsium Mensen met een Missie, Belanda.

Alif menyebutkan, sedikitnya ada delapan orang mewakili Indonesia yang terlibat pada event ini. Mereka terpilih karena terlibat aktif bergerak di isu toleransi dan perdamaian di sejumlah daerah  di Indonesia, seperti Yogyakarta, Makasaar, Poso dan Cirebon.

"Salah satunya Devi. Devi orang terpilih dari Cirebon yang aktif menyuarakan isu toleransi dan persamaan lintas iman," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya