TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah Diterjang Longsor, Beginilah Wajah Baru Dusun Cimapag Sukabumi

Dibangun 28 unit rumah dan 28 unit Leuit

dokumen/humaspemkabsukabumi

Sukabumi, IDN Times - Pada akhir 2018 silam, sebuah bencana longsor berskala besar melanda Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Tanah tebing yang berasal dari Gunung Surandil ambrol dan menerjang hampir seluruh wilayah perkampungan.

Dalam musibah tersebut 32 orang warga meninggal dunia dan 29 rumah yang dihuni 32 kepala keluarga atau 107 jiwa porak poranda tertimbun longsoran tanah bercampur lumpur dan bebatuan.

Enam bulan telah berlalu. Masa rehabilitasi serta rekontruksi pasca bencana dilakukan secara menyeluruh oleh pemerintah, mulai dari perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum, perbaikan rumah warga hingga pemulihan sosial psikologis.

1. Warga beraktifitas kembali

IDN Times/Toni Kamajaya

Warga Kampung Cigarehong kini mulai kembali menjalankan aktifitas seperti sediakala. Sebelumnya mereka sempat mengalami trauma akibat tragedi longsor yang telah melanda wilayah perkampungannya. "Kondisi desa kami mulai membaik, warga pun sudah kembali beraktifitas, terutama bertani. Bahkan belum lama ini warga sudah melakukan panen bersama," jelas Kepala Desa Sirnaresmi, Iwan Suwandri.

2. Relokasi pemukiman warga

dokumen/humaspemkabsukabumi

Setelah diterjang longsor, wilayah Kampung Cigarehong dinyatakan tidak lagi layak untuk dijadikan pemukiman. Karena itu warga direlokasi ke kampung baru yang masih berada di wilayah Kedusunan Cimapag atau sekitar 1 Km dari lokasi bencana.

Di tempat inilah pemerintah mulai membangun rumah warga serta sarana umum lainnya, yakni lumbung padi atau dikenal dengan istilah Leuit. Sarana penyimpanan hasil pertanian tersebut merupakan bagian dari pola hidup warga Dusun Cimapag hingga kini masih memegang teguh adat istiadat leluhurnya.

3. Pembangunan sarana hampir rampung

dokumen/humaspemkabsukabumi

Kepala Desa Sirnaresmi Iwan Suwandri mengatakan dalam proses rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana longsor, pemerintah daerah telah menetapkan rencana pembangunan rumah warga sebanyak 28 unit dan 28 bangunan Leuit. "Proses pembangunannya hampir rampung seluruhnya. Untuk rumah sudah terbangun sebanyak 23 unit, sisanya masih dalam pengerjaan. Sementara untuk Leuit sudah terbangun seluruhnya," kata Iwan.

Berita Terkini Lainnya