TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siap Terima Vaksinasi COVID-19, Dinkes Kota Bandung Lakukan Simulasi 

Simulasi untuk mengetahui kendala saat proses vaksinasi 

Siti Fatonah IDN Times / simulasi vaksinasi COVID-19

Bandung, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan kegiatan simulasi vaksinasi COVID-19 di Balai Kota Bandung, Rabu (23/12/2020). Hal ini untuk melihat potensi-potensi masalah atau kendala yang kemungkinan terjadi di lapangan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengatakan, pengadaan simulasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 masih menunggu petunjuk teknis terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Simulasi ini tujuannya adalah mencari potensi-potensi yang memungkinan bisa muncul (kendala) saat pelaksanaan imunisasi atau vaksinasi COVID-19 ini," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Rabu (23/12/2020).

1. Vaksinasi COVID-19 pertama sehingga perlu adanya simulasi

Ilustrasi vaksin virus corona (Website/pixabay.com/geralt-9301)

Menurutnya, pihak Dinkes dan Puskesmas sudah rutin mengadakan kegiatan-kegiatan imunisasi yang sifatnya masal. Namun untuk vaksninasi kali ini berbeda, karena jenis vaksinnya baru.

"Tetapi untuk yang COVID-19 ini, vaksinsasi pertama jenis vaksin yang baru, kedua sistemnya agak berbeda. Jadi memang mengunakan beberapa aplikasi yang dipergunakannya. Selain itu juga ada keterlibatan dari BPJS.

"Sehingga kita butuh untuk melihat atau mencoba dijalankan (simulasi), seperti apa nanti pada saat pelaksanannya," jelasnya.

2. Warga yang mendapat vaksin akan mendapat SMS

bibeh.com

Sebelum divaksin, warga akan mendapat pemberitahuan melalui SMS. Lalu akan ada petunjuk untuk daftar ke aplikasi peduli lindungi yang disediakan.

Data tersebut dari Disdukcapil dan di BPJS Kesehatan. Kemudian data itu akan langsung terkoneksi ke warga dan nanti akan memperoleh pemberitahuan berupa SMS.

"Lalu warga akan mengisi di situ, ada juga seperti skrining kesehatan di situ, sampai bersedia atau tidak ada. Tapi ini masih berubah, belum final karena masih menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes," jelansya.

3. Tidak semua warga yang daftar lolos dan mendapat vaksin, hanya yang sehat saja.

Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, tidak semua warga mendapatkan vaksin hanya mereka yang sehat saja dan tidak memiliki penyakit komorbit. Jika sakit akan ditolak.

"Makanya dilakukan skrining di aplikasi itu, di situ dilakuna skrining awal lewat aplikasi jadi tidak semua yang mendaftar itu diacc. Nanti skrining itu yang bekerja," tegasnya.

Berita Terkini Lainnya