Sampai Kapan Minyak Mentah Menghitamkan Bibir Pantai Karawang
Pertamina bersama warga mulai bersihkan minyak mentah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times -Pembersihan minyak mentah di bibir pantai utara wilayah Kabupaten Karawang masih terus berlangsung. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) belum bisa memastikan kapan pembersihan itu selesai.
Hal tersebut dilakukan karena kebocoran minyak di perairan utara Karawang. Akibatnya air laut dan bibir pantai terkontaminasi minyak mentah. Berdasarkan pantauan, minyak mentah itu membuat pasir pantai menghitam.
Aksi bersih-bersih gumpalan pasir yang bercampur minyak mentah dilakukan Pertamina bersama masyarakat, dibantu pihak-pihak terkait lainnya.
Gumpalan pasir bercampur minyak itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung. Setelah terkumpul, karung berisi pasir bercampur minyak itu dibawa ke Bogor, untuk dimusnahkan di salah satu perusahaan pengolahan limbah.
"Belum bisa diketahui ada berapa banyak karung berisi pasir bercampur minyak yang sudah terkumpul. Kami juga tidak bisa memastikan kapan kegiatan bersih-bersih akan selesai," kata Vice President Relations PHE ONWJ, Ifki Sukarya, di Karawang, Kamis (25/7).
Meski begitu, ia menjamin pihak Pertamina akan terus melakukan pembersihan gumpalan pasir bercampur minyak mentah itu sampai wilayah pantai di Karawang benar-benar bersih.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta Pertamina Segera Atasi Tumpahan Minyak di Karawang
1. Pertamina harus tanggung jawab
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta Pertamina fokus memperhatikan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat di sejumlah desa pesisir utara Karawang yang terkena dampak kebocoran minyak mentah.
"Saya minta pertamina sigap menangani lingkungan yang sudah tercemar," ujarnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan hasil laporan kepala desa, banyak petani yang gagal panen akibat kebocoran minyak, karena berdampak pada tercemarnya tambak ikan dan udang.
Para nelayan juga tidak berani melaut akibat peristiwa tersebut.
Karena itu, bupati mendesak agar Pertamina menyiapkan kompensasi atau ganti rugi kepada masyarakat yang terkena dampak kebocoran minyak mentah tersebut.
"Saya sudah perintahkan di setiap desa memiliki penanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pihak pertamina. Saya mau Pertamina menyelesaikan persoalan ini sampai akhir," kata dia.