Fenomena Kelangkaan Pupuk Subsidi, Dedi Mulyadi Datangi Pupuk Kujang
Kelangkaan pupuk bersubsidi itu tidak mesti terjadi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Nada sumbang tentang langkanya pupuk bersubsidi sering terdengar saat memasuki musim tanam. Padahal kelangkaan pupuk bersubsidi itu tidak mesti terjadi, karena sudah ada pemetaan terkait dengan permintaan pupuk.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyebutkan, banyak faktor sampai di lapangan muncul fenomena kelangkaan pupuk. Di antaranya berkaitan dengan regulasi serta data penerima pupuk subsidi yang tidak valid dan faktual.
Menurut dia, fenomena kelangkaan pupuk tidak layak terjadi. Sebab setiap tahun ada pemetaan kebutuhan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian di daerah.
Pada Selasa (10/3), Dedi mengunjungi PT. Pupuk Kujang. Ia berdialog dengan Direktur Utama Pupuk Kujang, Bambang Eka Cahyana, Sekretaris Perusahaan Ade Cahya, Direktur Komersil Pupuk Kujang Rita Widayati, serta jajaran Humas PT Pupuk Kujang.
1. Perlu data valid dan faktual
Di sana, Dedi meminta perusahaan pupuk dan pemerintah mempunyai data valid dan faktual penerima pupuk subsidi. Tujuannya agar penerima pupuk subsidi tepat sasaran.
"Kadang memang ada data yang tidak faktual. Misalnya sampai salah penempatan. Harusnya daerah 'A' membutuhkan pupuk lebih banyak tetapi malah kurang, karena alokasi pupuknya sampai ke daerah 'B'," katanya, saat kunjungan ke PT Pupuk Kujang, Karawang, Selasa (10/3).
Atas hal tersebut, ia menegaskan agar dinas pertanian di kabupaten/kota harus bisa memetakan kebutuhan pupuk.