Tukar Ilmu, ITB Bangun Pos Penelitian di Matotonan
Pembangunan dimulai sejak Juli 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Desa Matotonan yang terletak di pedalaman Pulau Siberut, tepatnya di Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, menyimpan beragam keunikan yang menawan. Desa tersebut populer sebagai area wisata yang menyajikan bentuk asli kehidupan masyarakat etnis Mentawai.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa Matotonan memiliki sumber daya hayati lokal yang menarik untuk dipelajari.
Berangkat dari potensi tersebut, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyadari perlunya penelitian secara langsung agar pengetahuan lokal dapat dipublikasikan secara luas. Infrastruktur pendukung menjadi tantangan tersendiri mengingat lokasi desa yang terpencil dengan sarana yang terbatas.
ITB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM ITB) melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat untuk berusaha menyediakan fasilitas pendukung penelitian yang akan dilakukan, salah satunya adalah perancangan dan pembangunan pos pengamatan untuk penelitian dan pengabdian masyarakat di Desa Matotonan.
1. Sebagian besar komponen menggunakan material lokal
Pos pengamatan ini dirancang berdasarkan arsitektur lokal khas Mentawai dan dengan optimalisasi pemanfaatan material lokal. Bangunan dengan dimensi 6 meter x 5 meter ini terdiri dari dua lantai (lantai dasar dan mezzanine) dan berbentuk rumah panggung.
Komponen bangunan sebagian besar memanfaatkan material lokal berupa kayu untuk struktur utama, dinding, dan lantai serta daun rumbia untuk atap. Penggunaan material lokal ini juga akan mempermudah proses pemeliharaan yang diperlukan.
Pelaksanaan pembangunan pos dimulai sejak pekan kedua Juli 2022. Sebelumnya, diadakan pertemuan musyawarah antara tim ITB dengan perangkat desa yang menghasilkan suara bulat berupa dukungan kepada program ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner di Sekitar Kampus ITB, Porsi Mengenyangkan
Baca Juga: ITB Simpulkan Green Pharmacy Jadi Solusi Obat Masa Depan