Mataharikecil Summit: Solusi Dampak PJJ pada Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter hadapi tantangan karena belajar online
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nomor 3 Tahun 2020 serta surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), Kemendikbud menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh dan menyarankan peserta didik untuk belajar dari rumah masing-masing.
Menyadari pentingnya karakter, banyak pihak yang menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan serta pendidikan karakter. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti berbicara kurang sopan kepada orang yang lebih tua dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya.
Hal tersebut disinyalir semakin marak terjadi saat diberlakukan pembelajaran jarak jauh.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Mataharikecil Community Jakarta selaku komunitas yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, ingin menyediakan wadah diskusi bagi komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk menyamakan persepsi terhadap kondisi pendidikan Indonesia saat ini.
Langkah itu diharapkan dapat menghasilkan sebuah grand plan yang dapat bermanfaat untuk masa depan pendidikan Indonesia.
1. Kegiatan ini memberikan solusi pada dampak pembelajaran jarak jauh
Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan semangat Mataharikecil Community Jakarta untuk membuat perubahan demi kebaikan bersama. Hal itu dibuktikan dengan diselenggarakannya acara Mataharikecil Summit pada 26 September 2021 lalu dengan tema “Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Perkembangan Karakter Peserta Didik”.
Kegiatan ini menyatukan berbagai pihak seperti komunitas, ahli pendidikan, dan beberapa entitas lainnya untuk membahas dan memberikan solusi terkait dampak pembelajaran jarak jauh terhadap pengembangan karakter agar di masa pandemi ini, sehingga peserta didik tetap memiliki karakter mulia sesuai norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Acara Mataharikecil Summit ini dibagi menjadi tiga sesi, yakni sesi webinar yang diisi oleh seorang pemerhati pendidikan, yaitu Bapak Doni Koesoma A., M.Ed., lalu sesi Focus Group Discussion (FGD), dan sesi penyusunan grand plan.
Pada sesi FGD, para delegasi dibagi ke dalam 3 breakout room untuk mendiskusikan solusi-solusi terkait permasalahan perkembangan karakter peserta didik, dimana setiap breakout room dipimpin oleh para ahli pendidikan, seperti Tari Sandjojo (Kepala Akademis Sekolah Cikal), Prof. Dr. Deni Darmawan, M.Si (Ketua Humas UPI), dan Masniaritta Pohan (M&E Associate Manager Ruangguru).
Setelah melakukan diskusi, masing-masing fasilitator dari setiap breakout room menyampaikan hasil diskusinya. Dari sana pula dapat disimpulkan pula isi dari grand plan yaitu seluruh pihak memerankan peran penting bagi perkembangan anak dan wajib bergotong royong untuk meningkatkan kemampuan anak dalam menerima materi pembelajaran meskipun dilakukan dengan jarak jauh.
Grand plan disahkan dengan penandatangan perwakilan masing-masing delegasi dan experts.
Baca Juga: 6 Cara Tetap Fokus saat Belajar Online, Jadi Gak Ngantuk Lagi!
Baca Juga: Survei: 41 Persen Orang Tua Nilai Anaknya Bosan Belajar Online