TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Pasar di Bandung Kebakaran dalam Sebulan, Apa Solusinya?

Diskar PB segera assessment PD Pasar

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Belum berselang satu bulan setelah Pasar Kosambi hangus terbakar, kejadian serupa melanda Pasar Ujungberung, Minggu(9/6). Sekitar 200 kios pedagang hangus terbakar yang diduga akibat korsleting listrik arus pendek.

Pada 18 Mei 2019, kebakaran yang terjadi di Pasar Kosambi merugikan khalayak, khususnya pedagang. Bagaimana tidak, alih-alih mendulang rezeki menjelang lebaran, mereka justru harus merugi karena dagangannya ludes terbakar. Hingga saat ini, belum terhitung pasti berapa kerugian material yang dialami peristiwa tersebut.

Belum sebulan berselang, giliran Pasar Ujungberung yang mengalami kebakaran. Rentetan peristiwa itu tentu membuat Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bertanya-tanya, dan memutuskan untuk segera membuat rapat besar terkait keselamatan pasar di wilayah kerjanya.

1. Akan secepatnya melakukan assessment

IDN Times/Galih Persiana

Atas rentetan kejadian itu, Diskar PB Kota Bandung akan segera meng-assessment Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Bandung. Dengan assessment, Diskar PB Kota Bandung berharap dapat mengkaji kemampuan PD Pasar Kota Bandung dan membuat rencana agar pasar-pasar tidak lagi mengalami kebakaran.

“Kami, pemerintah, punya tanggung jawab agar pasar-pasar di Kota Bandung aman. Nah, ini (rentetan kebakaran) di Pasar Kosambi dan Ujungberung harus jadi pelajaran bagi kami dan PD Pasar,” kata Kepala Diskar PB Kota Bandung, Dadang Iriana, kepada wartawan setelah menjinakkan api di Pasar Ujungberung, Senin (10/6) dini hari.

2. Apa saja yang akan di-assessment dari PD Pasar?

IDN Times/Galih Persiana

Ada beberapa hal yang akan diukur Diskar PB Kota Bandung terhadap kinerja PD Pasar. Di antaranya, ialah pengetahuan PD Pasar dalam mengantisipasi peristiwa kebakaran. “Jadi, bilamana terjadi kebakaran, sebelum Dinas Kebakaran terjun, PD Pasar harus bisa mengantisipasi kebakaran. Bisa dikendalikan oleh mereka,” tuturnya.

Tak hanya itu, Diskar PB Kota Bandung juga akan mengkaji berapa banyak jumlah APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang disediakan PD Pasar Kota Bandung di setiap pasar. Di mata Dadang, pasar-pasar di Kota Bandung wajib memiliki APAR dengan jumlah yang memadai.

3. Bekerjasama dengan PLN

IDN Times/Galih Persiana

Selain itu, Diskar PB Kota Bandung juga berencana segera berkoordinasi dengan PLN untuk mengatasi banyaknya kelalaian penggunaan listrik di pasar-pasar. Dengan koordinasi itu, Dadang berharap tak ada lagi peristiwa kebakaran, khususnya yang disebabkan oleh korsleting arus listrik.

“Yang terjadi ini memang dari pnggunaan arus pendek, di para pedagang (pasar) terlalu menyepelekan sehingga akhirnya lalai,” kata dia.

Dadang melanjutkan, sementara ini Diskar PB Kota Bandung menduga bahwa kebakaran disebabkan karena korsleting arus pendek listrik di Pasar Ujungberung. Korsleting itu, kata dia, kemudian memercikan api ke arah tumpukan petasan yang tengah disimpan pedagangnya.

“Jadi petasan mercon itu dititipkan di kios buah. Nah, dari sama akhirnya merembet ke kios lain. Seperti itu,” ujar dia.

Berita Terkini Lainnya