TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dikirimi Miras oleh Polisi, Mahasiswa Papua: Itu Tidak Waras

"Sebagai aparat negara, harusnya (Kompol Sarce) mengayomi."

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times – Mahasiswa rantau asal Papua yang tengah sibuk memasak di asrama mereka pada Kamis (22/8) sekitar pukul 13.00 WIB kedatangan tamu tak diundang. Ialah Komisaris Sarce Christianty, aparat Polisi Sektor Sukajadi, Kota Bandung, yang membawa dua kardus minuman keras, dua karung beras, dan dua kardus mie instan.

Sarce datang dengan seragam dinasnya. Ia ditemani seorang lelaki, yang mahasiswa Papua duga berprofesi sebagai polisi. Ketika itu, di dalam asrama hanya ada mahasiswa yang kebagian tugas mengurusi konsumsi. Sementara puluhan mahasiswa Papua lainnya tengah berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Pusat Pemerintahan Jawa Barat.

Menerima barang-barang pemberian polisi itu, mahasiswa Papua yang berada di asramanya kebingungan. Mereka lantas membawa minuman keras tersebut ke lokasi unjuk rasa yang berjarak sekitar 200 meter dari asrama mereka.

Alih-alih berterima kasih, mahasiswa Papua yang tengah berunjuk rasa naik pitam. “Sebagai aparat negara, harusnya (Kompol Sarce) mengayomi kami. Tapi ibu itu buat begini, kami sebagai mahasiswa tidak terima. Itu tidak waras,” ujar Tamelek Kosay, Juru Bicara Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan, ketika ditemui di Asrama Mahasiswa Papua di Bandung, Jumat (23/8).

1. Aparat titip “Jangan bilang siapa-siapa”

IDN Times/Galih Persiana

Saat memberikan barang-barang itu, lanjut Tamelek, Kompol Sarce berpesan pada mahasiswa Papua agar tak bilang siapa-siapa. Tak hanya itu, ia pun konon berpesan agar miras diminum setelah aksi.

“Setelah Miles (seorang mahasiswa Papua lainnya) menerima barang-barang itu, ibu (Kompol Sarce) bilang jangan kasih tau siapa-siapa, dan minuman ini untuk diminum setelah aksi, sebelum tidur,” katanya.

2. Beras dan mie instan belum dipulangkan

IDN Times/Galih Persiana

Di tengah aksi, mahasiswa Papua mencak-mencak. Mereka merasa dilecehkan atas tindakan Sarce dalam mengirimkan dua kardus minuman keras bermerek Topi Koboi itu.

Sarce sempat berdalih bahwa minuman tersebut diberikan untuk melepas dahaga saja. Namun, massa aksi malah balik menantangnya untuk meminum minuman dengan kadar alkohol 19 persen itu.

Tanpa pikir panjang, kelompok mahasiswa Papua ini mengembalikkan miras pemberian Sarce. Dua kardus Topi Koboi itu pun dibawa kembali oleh polisi. Sementara barang-barang lainnya seperti dua karung beras dan dua kardus mie instan saat ini masih berada di Asrama Mahasiswa Papua.

“Beras dan Indomie ini akan segera kami pulangkan,” tutur dia.

3. Baru sekali diberi miras oleh polisi

IDN Times/Galih Persiana

Tamelek pun menegaskan bahwa ia tidak mengenal Kompol Sarce sebelumnya. Namun, ia tidak menampik jika beberapa rekan sekampungnya yang lain memang mengenal Sarce dengan baik.

Kata Tamelek, kejadian pemberian miras oleh kepolisian baru kali ini mereka alami. “Sebelumnya tidak ada pernah kasih minuman seperti itu.

Baca Juga: Polisi Bandung Beri Miras pada Warga Papua karena Ikatan Emosional

Baca Juga: Polda Jabar Periksa Polisi yang Kirimkan Miras untuk Mahasiswa Papua

Berita Terkini Lainnya