Deddy Mizwar Pelajari Strategi Aher di Jabar untuk Menangkan Jokowi
Aher pernah membawa PKS pimpin suara Jawa Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar (Demiz), saat ini tengah memutar otak untuk memenangkan Calon Presiden nomor urut 01, Joko “Jokowi” Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat. Tentu ambisi itu sedikit-banyak menjadi tugasnya, karena kini Demiz menjabat sebagai Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf.
Di sisi lain, hingga saat ini belum ada yang dapat memastikan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat. Yang terang, pada 2014 silam, pasangan tersebut kalah telak di Jawa Barat dari pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perbandingan 60:40.
1. Deddy Mizwar belajar dari Aher
Meski sudah tak lagi bekerja sama membangun Provinsi Jawa Barat, mantan Gubernur Ahmad Heryawan dan wakilnya, Deddy Mizwar, masih terlihat akur. Keduanya yang pada Rabu (20/3) sama-sama menjadi saksi kasus suap Meikarta, keluar ruangan persidangan bersamaan.
Ketika ditanya wartawan terkait posisi Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat saat ini, Deddy tentu optimistis menang. Namun, ia mengatakan mesti banyak belajar dari Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, yang berpengalaman membawa nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membubung di Jawa barat.
“Saya belajar dari dia (Aher) dulu. Kita semua tahu bagaimana Prabowo menang di sini (pada 2014),” kata Deddy, sambil menunjuk Aher yang berada di sampingnya di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (20/3).
Baca Juga: Menangkan Prabowo-Sandi di Jawa Barat, Ini Strategi Aher
Jokowi membawa beberapa catatan sepulangnya ia dari Garut. Di antaranya ialah adanya potensi Sumber Daya Alam di sana, salah satunya kandungan geothermal di kawasan Kamojang, Garut.
Agar potensi alam tersebut mudah diakses, maka pemerintah berencana bikin tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya alias Cigatas. “Jalan tol tersebut akan memudahkan semua orang agar dapat mengakses Garut,” katanya.
Selain itu, Garut pun punya potensi Sumber Daya Manusia yang tersebar di seluruh Indonesia. Di antaranya ialah diaspora pemangkas rambut Garut ke seluruh Indonesia.
“Kalau kemudian ada dampak tambahan suara setelah kunjungan tersebut, kami anggap itu adalah bonus,” ujar Abdy. Pada Pilpres 2014, elektabilitas Jokowi memang kalah di daerah Garut.
Baca Juga: Urusan Politik Beda Pilihan, Aher dan Demiz Tetap Akur Berteman