Barista: Belajarnya Mahal, Gajinya di Bawah UMK
Belajar sampai Rp10 juta, gaji di bawah UMK.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dari tiap secangkir kopi di kafe dan kedai yang kita teguk, ada gaji barista yang kecil. Kira-kira begitu opini Pendiri 5758 Coffee Lab, Andi K. Yuwono. Kondisi itu juga yang ia laporkan pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika keduanya menghadiri acara peluncuran Pabrik Kopi Upnormal di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Sabtu (22/6).
Lihatlah para barista itu, kata Andi. Dengan penampilan yang nyentrik, bertattoo, sepatu kets merek Vans atau Converse, dan bermotor tua, keren bukan? Tapi, Andi melanjutkan, penampilan para barista itu sebanding dengan besaran gaji yang mereka terima.
"Mungkin kondisi ini bisa menjadi masukan untuk pak Emil (Gubernur Ridwan Kamil), agar ke depannya bersama-sama mencari cara mencerahkan masa depan seorang barista," kata Abdi, ketika diberi waktu menyampaikan pendapatnya soal industri kopi di Kota Bandung.
1. Bandung punya sekitar 600 tempat ngopi
Industri kopi dalam beberapa tahun terakhir melejit tidak karuan. Bukan hanya di hilir alias berdampak pada pengusaha kedai atau kafe kopi, perkembangan industri kopi pun terasa hingga ke hulunya (petani kopi).
Bahkan, menurut data yang dicatat Andi dan teman-temannya, saat ini Kota Bandung sendiri memiliki sekitar 600 tempat ngopi (baik berupa kedai atau kafe). "Di Bandung, setiap hari ada tempat ngopi yang tutup ada pula yang baru buka," tuturnya.
Menurut Andi, tutupnya sebuah usaha kedai kopi bersumber pada beberapa alasan. Mulai dari alasan tak dapat menarik perhatian pelanggan, hingga alasan konflik internal para pendiri kedai.