TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wagub Uu Ruzhanul Pastikan Vaksin COVID-19 Tak Bergejala Negatif

Wagub Jabar dan sejumlah pejabat jalani vaksinasi tahap II

Dok. Humas Jabar

Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum telah mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap II di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dia mengikuti vaksinasi bersama Kapolda Jabar Ahmad Dofiri dan beberapa tokoh masyarakat.

Uu pun berharap vaksinasi tahap II ini tidak memberikan efek negatif ke badannya seperti pemberian vaksin COVID-19 yang pertama dua pekan lalu. Setelah pemberian vaksin, Uu tidak merasakan hal negatif seperti informasi yang tersebar di media sosial.

"Secara pribadi saya sudah divaksin yang pertama dan tidak ada gejala apapun. Saya juga tanya kepada mereka yang ikut divaksin ternyata tidak ada satupun yang merasakan gejala tidak diinginkan," ujar Uu dalam konferensi pers usai vaksinasi, Kamis (28/1/2021).

1. Jangan takut ketika harus menerima vaksin COVID-19

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon

Dengan tidak adanya gejala dalam vaksinasi, Uu berharap warga Jabar yang mendapat jatah untuk mendapat vaksin COVID-19 tidak takut. Karena selama ini belum ada informasi penerima vaksin mendapat gejala negatif.

Vaksinasi pun, lanjut Uu, merupakan ikhtiar dari pemerintah untuk memutus rantai pandemik COVID-19. Selama ini seluruh pihak telah coba melaksanakan protokol kesehatan dengan 3M. Selain itu di sisi pemerintah melakukan 3T.

"Jadi sekarang ikhtiarnya ditambah dengan pemberian vaksin," paparnya.

2. Jangan menakut-nakuti warga lain dengan informasi hoaks tentang vaksin

Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Bupati Tasikmalaya ini pun meminta masyarakat tidak menyebarkan informas palsu menengai vaksinasi yang disebut memberikan gejala negatif. Menurutnya, informasi palsu tersebut bisa menjadi penghambat pemerintah saat berperang dengan wabah COVID-19.

"Mohon dihentikan (memberikan infromasi palsu). Kita bisa merasakan dengan adanya cona ini pandemik, PSBB membuat ekonomi kita anjlok," kata dia.

Berita Terkini Lainnya