Wagub Jabar Minta Buruh Tak Lakukan Mogok Massal
Demo buruh bisa mengganggu perekonomian secara menyeluruh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sejumlah serikat buruh berencana melakukan mogok massal dan melakukan aksi di depan Gedung Sate. Aksi itu dijalankan untuk menolak surat edaran Gubernur Jawa Barat terkait upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2020.
Menanggapi kemungkinan tersebut, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum meminta agar seluruh buruh yang ada di Jawa Barat (Jabar) tidak mengadakan kegiatan mogok dalam bentuk apa pun, baik menggelar unjuk rasa maupun mogok dari pekerjaan di perusahaannya.
"Karena saya tak menutup mata dengan adanya kegiatan mogok itu ekonomi akan tersendat buruh kan ribuan jumlahnya. Begitu juga, dampak dari segi keamanan kami harap Jabar tetap kondusif," ujar Uu kepada wartawan, di Gedung Sate, Rabu (27/11).
1. Buruh diharap melihat terlebih dahulu manfaat surat edaraan UMK
Uu mengimbau pada buruh agar tak melakukan hal yang merugikan banyak pihak. Sebaiknya, buruh melihat terlebih dahulu dampak pelaksanaan SE tentang UMK tersebut di lapangan seperti apa.
"Kalau ada kendala di lapangan kami siap menyelesaikan. Kan isinya sebenarnya tak dipermasalahkan hanya judulnya saja SK jadi SE," katanya.
Uu menegaskan, Pemprov Jabar sejauh ini masih terbuka terkait berbagai masukan atas proses kenaikan UMK 2020. Para buruh diminta tidak ribut terlebih dahulu sebelum implementasi ini dijalankan dan melihat dampak baiknya.
"Kalau memang ada yg melanggar baru nanti akan dipanggil oleh Pemprov Jabar. Pemerintah kan harus ada titik temu kami mengakomodir semua," katanya.
Baca Juga: Buruh Nilai Gubernur Permainkan Buruh Tetapkan UMK 2020 Berbentuk SE
Baca Juga: Soal UMK, Ridwan Kamil Beri Surat Cinta pada Para Buruh Lewat Instagram
Baca Juga: Buruh Jabar Siap Mogok Kerja Jika Permintaan Kenaikan UMK Tak Dipenuhi