TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Riset ITB Sulap Limbah Kotoran Sapi Jadi Produk Sehari-hari 

Produk ini sudah ikut berbagai macam pameran

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Kotoran sapi biasanya diolah jadi pupuk agar tidak terbuang dan menjadi limbah. Namun kini inovasi telah dilakukan tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan menyulap kotoran tersebut menjadi sebuah material untuk berbagai bentuk dan fungsi.

Salah satu desain produk dari ITB yang berhasil mendunia dicetuskan oleh Dr. Adhi Nugraha, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Didorong oleh keinginannya untuk mengurangi limbah kotoran kandang dan pencemarannya terhadap lingkungan, dia bersama tim risetnya menyulap kotoran sapi menjadi material untuk berbagai produk.

“Saya tinggal di desa di mana kebanyakan penduduk adalah peternak sapi, dan memang mereka kurang arif dalam mengatasi limbah kotorannya,” kata dia, menjelaskan inspirasi dalam inovasi tersebut.

"Maka dari itu, saya dapat ide untuk memanfaatkan kotoran sapi ini sebagai bahan baku agar limbah ini tidak lagi dibuang ke mana saja," tutur Adhi melalui siaran pers ITB yang dikutip, Selasa (28/2/2023).

1. Proses pengolahan dilakukan cukup panjang

IDN Times/Istimewa

Riset pengolahan kotoran sapi ini sudah memasuki tahun kedua. Adhi bersama tim sejauh ini telah berhasil merancang beberapa prototipe dari material yang dibuat.

Para anggota yang terdiri dari peneliti di berbagai bidang serta para mahasiswa sebagai desainer junior memetakan tanggapan penduduk tentang kondisi lingkungan dan pengolahan kotoran sapi sebelum mulai mempersiapkan serangkaian percobaan agar mendapatkan hasil bahan yang paling optimal.

Warga desa sekitar sangat antusias dengan ide tim karena ikut dilibatkan dalam produksi pengolahan kotoran sapi ini. Masyarakat juga berharap kegiatan ini bisa menjadi tambahan penghasilan baru.

Bagaimana tim menyulap kotoran sapi menjadi sebuah produk?

Secara garis besar, kotoran sapi dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air. Lalu, ampasnya dikeringkan dan ditambahkan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan bahan baku yang baru.

Material inilah yang digunakan dalam pembuatan bagian luar produk, seperti lampu, pengeras suara, dan lainnya.

"Cetakan produk tersebut disiapkan dan diisi dengan hasil pengolahan limbah sapi. Setelah kering, cetakan dicopot dan produk siap digunakan atau melalui proses finishing," kata dia.

2. Gunakan bahan kimia seminimal mungkin

IDN Times/Istimewa

Selama pengerjaan, Adhi dan tim telah memecahkan sejumlah permasalahan dalam membuat inovasi tersebut. Misalnya, mencari cara untuk menghilangkan bau kotoran dengan cara memanfaatkan bahan kimi seminimal mungkin.

"Tim coba menanggulanginya dengan berbagai proses pembersihan dan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengurangi baunya dengan mengusung produk all-natural," kata dia.

Isu penting lainnya adalah paten dan sertifikasi produk agar menjamin keamanan inovasi kami, terlebihnya dalam persoalan sanitasinya.

Baca Juga: Lewat Senyum Sasude Diharapkan Anak-anak Makin Kreatif dan Inovatif

Baca Juga: Nafkah dari Limbah yang Membawa Berkah untuk Semesta

Berita Terkini Lainnya