Tel-U dan Unpad Masih Pertimbangkan untuk Kuliah Tatap Muka
Sudah bosan sih, tapi angka COVID kan masih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) berencana membuka sekolah hingga universitas pada Januari 2021. Sejumlah skema pun tengah dipersiapkan agar pembukaan sistem belajar ini tidak menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Telkom University Adiwijaya mengatakan, pembukaan kuliah secara tatap muka memang akan berdampak baik untuk pendidikan yang ditempuh mahasiswa. Namun, di tengah pandemik COVID-19, hal itu justru bisa memberikan dampak negatif dari segi kesehatan.
Di kampus Telkom yang kapasitas mahasiswanya mencapai 30 ribu, dan berasal dari berbagai daerah kondisi itu cukup berbahaya saat pandemik belum usai. Sebab, kerumunan akan sulit dihindari saat kuliah dilakukan secara tatap muka (offline/luring).
"Kita akan kedatangan mahasiswa dari 34 provinsi. Nah, ini harus kita urus dulu izinnya dari Pemkab Bandung dan Provinsi Jabar. Apakah memungkinkan atau tidak," ujar Adiwijaya, Sabtu (12/12/2020).
1. Proses perizinan kuliah offline sudah diajukan
Menurutnya, pihak kampus sudah mengajukan untuk menggelar kuliah offline. Namun, hingga sekarang izin tersebut belum juga keluar. Kondisi ini wajar karena pemerintah sudah pasti enggan memberi izin ketika kegiatan perkuliahan justru bisa menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona.
Adiwijaya memprediksi pembukaan kuliah tetap akan dilakukan tahun depan, tapi sistemnya tidak sama di mana kuliah bisa dilakukan secara online dan offline.
"Yang nanti harus diutamakan mungkin mereka yang di tahun terakhir dan sedang mengerjakan tugas akhir. Tapi itu juga belum diputuskan, masih menunggu sinyal dari pemerintah," paparnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Sekolah Tatap Muka Jadi Tantangan di Perkotaan
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka 2021, IDAI: Berisiko Tinggi Picu Lonjakan COVID-19