Sopir Angkot Bandung Harap-harap Cemas Jelang Kehadiran Mikrobus
Harus ada program yang memberikan penghasilan pada sopir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung telah memastikan akan ada peralihan angkutan kota (angkot) menjadi mikrobus secara bertahap mulai 2024. Mikrobus ini bakal menggantikan angkot sebagai kendaraan umum bagi masyarakat.
Meski menjadi hal positif dalam perbaikan tata kelola transportasi umum di Kota Bandung, tapi peralihan tersebut menjadi momok untuk banyak sopir angkot di Kota Bandung. Mereka takut tidak bisa menjadi pegawai baik sebagai sopir atau di bagian administrasi seperti yang dijanjikan Pemkot Bandung.
Sofyan salah satunya. Sopir angkot jurusan Margahayu-Ledeng ini masih menolak kehadiran mikrobus. Musababnya, pendapatan sebagai sopir angkot pasti akan semakin kecil dengan adanya mikrobus yang disediakan Pemkot Bandung.
"Ya jelas saya menolak kalau kami tidak diikutsertakan (di mikrobus). Sekarnag sopir angkot pendapatannya kecil, buat makan sehari sama keluarga aja udah Alhamdulillah," kata Sofyan ketika berbincng dengan IDN Times, Selasa (26/9/2023).
1. Banyak program pemerintah rugikan sopir angkot
Dia menuturkan, selama ini pengemudi angkot sudah sangat tersiksa dengan banyak program pemerintah seperti bus sekolah, zonasi, dan kemudahan ojek sampai taksi daring (online). Alhasil masyarakat yang memanfaatkan angkot bisa dihitung jadi setiap harinya.
Dia mencotohkan, pada pagi hari ketika membawa angkot dari Ledeng menuju Margahayu hanya mendapatkan pemasukan Rp15 ribu saja pada siang hari. Padahal sekali jalan dari satu terminal ke terminal lainnya bahan bakar minyak (BBM) yang dihabiskan sekitar 25 ribu.
Kondisi ini yang membuat Sofyan dan sopir angkot lain di Terminal Margahayu menolak keberadaan mikrobus meski tidak masuk ke semua jalur angkot biru ini.
"Kecuali kalau memang supir ini semua dipekerjakan di mikrobus itu ya bagus, tapi kalau tidak ya jelas kita rugi. Sekarang yang naik angkot sedikit apalagi nanti kalau ada mikrobus," kata dia.
Baca Juga: Kopamas: Transportasi Mikrobus di Bandung Harus Gandeng Sopir Angkot