Siasat Agro Jabar Jadikan Sektor Pertanian Tetap Dilirik Millennial
Bersama membangun pertanian Jawa Barat lebih baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Profesi sebagai petani lambat laun mulai ditinggalkan masyarakat pedesaan. Banyak anak muda yang keluarganya merupakan petani enggan meneruskan profesi ini karena dianggap kurang menguntungkan. Perlahan mereka pun beralih menjadi pekerja di perkotaan baik sebagai buruh atau pekerja kantoran.
Namun, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Agro Jabar terus berupaya memutarbalikan kondisi tersebut. Perusahaan yang bergelut di bidang pertanian ini melakukan berbagai upaya agar sektor pertanian tetap hidup dan bisa berkembang.
"Sekarang mereka (pada millennial) menilai pekerjaan petani bukan jadi sebuah kebanggaan. Karena hasil yang tidak pasti mereka sekarang banyak jadi buruh. Nah, ini yang ingin kami ubah," ujar Direktur Operasional PT Agro Jabar, Djamal Alfan dalam acara temu acara dengan media, Kamis (5/11/2020).
Salah satu caranya adalah menggaet mereka untuk menjadi mitra sehigga produk pertanian yang dihasilkan bisa mendapatkan nilai jual lebih dan sistem berkelanjutan.
1. Berikan kepastian penghasilan
Djamal menuturkan, salah satu cara untuk menyejahterakan para petani adalah dengan membina mereka dan memberikan kepastian hasil panen bisa dijual langsung ke PT Agro Jabar. Harga yang diberikan pun sesuai, tidak akan membuat petani rugi.
“Kami lakukan pembinaan yang intensif. Mereka kita berikan bibit, pupuk, obat-obatan dan membeli kembali hasil panennya dengan harga yang pas," kata Djamal.
Dengan cara ini, para petani tidak harus dipusingkan ketika akan menjual hasil panennya. PT Agro Jabar pun berusaha agar produk pertanian ini tidak dijual kepada pihak tertentu dengan harga di bawah pasar.
Baca Juga: Pakar Bilang Industri Pertanian yang Termanfaatkan hanya 25 persen
Baca Juga: Dilema di Tabanan, Berhenti Jadi Petani Sayur Ketika Harganya Naik