TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebuah Kapal Diduga Hilang! Kontak Terakhir di Perairan Indramayu

Kapal sudah hilang sejak 24 Desember

Ilustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandung, IDN Times - Sebuah kapal yang mengangkut 10 anak buah (ABK) diduga hilang setelah melakukan kontak terakhir pada 24 Desember di sekitar perairan Indramayu, Jawa Barat.

Kepala SAR Bandung Jumaril menuturkan, pencarian kapal pun tengah dilakukan oleh SAR Semarang karena mereka sudah menemukan ada empat jenazah di kawasan Jepara yang salah satunya sudah dipastikan merupakan ABK kapal tersebut.

Menurutnya, hilangnya kapal tersebut belum tentu di perairan Indramayu. Walaupun kontak terakhir menyebut bahwa kapal ini ada di kawasan tersebut.

"Posisi ini tidak menyebutkan koordinat. Hanya informasi dari owner (pemilik) komunikasi terakhir posisi kapal di perairan utara Indramayu," kata Jumaril, Jumat (6/1/2023).

1. Alat komunikasi kapal minim

Ilustrasi Handy Talkie/Pixabay

Jumaril menuturkan, dari data yang diberikan pemilik memang kapal tersebut tidak memiliki EPIRB. Keberadaan radio komunikasi pun belum diketahui, begitu pula dengan HP satelit. Alat komunikasi yang digunakan hanya ponsel biasa.

Rentang informasi yang diberikan ke SAR Bandung pun cukup lama, pada 1 Januari 2023. Padahal kondisi cuaca yang buruk dan bisa berdampak pada kapal di laut sudah terjadi pada 27 dan 28 Desember di daerah Semarang di mana gelombang bisa mencapa lima meter.

2. Pemantauan saat ini tengah dilakukan

ilustrasi ombak (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurutnya, saat ini Kantor SAR Bandung melaksanakan pemantauan dengan pemapelan dan memberikan informasi kepada kapal atau nelayan yang melintas di perairan Indramayu, Cirebon dan Subang. Informasi telah disampaikan kepada nelayan yang menemukan tanda-tana agar segera melapor.

"Jadi kita hanya bekerjasama dgn HNSI, VTS, KSOP, UPP sertavinstansi terkait lainnya di Indramayu, Subang hingga Cirebon utk memberikan pengumuman kepada kapal nelayan maupun kapal besar yg melintas di perairan tersebut agar membantu memberikan pengamatan jika menemukan adanya tanda2 keberadaan kapal atau ABK-nya agar menyampaikan ke kita untuk kita tindaklanjuti," kata Jumaril.

Berita Terkini Lainnya