TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sambangi LIPI, Menristek Disuguhi Sejumlah Produk Melawan COVID-19

Semakin banyak alat pengentasan virus, makin baik

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodejonegoro mendatangi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Kota Bandung, Jawa Barat. Kedatangan Bambang untuk melihat sejumlah produk yang tengah dikembangkan LIPI dalam melawan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

Bambang menuturkan, saat ini LIPI memang tengah membuat sejumlah alat dalam upaya melawan penyebaran COVID-19. Dengan makin bervariasinya produk dalam negeri diharap bisa meningkatkan kualitas Indonesia dalam melawan pandemik ini.

Saat ini ada dua produk yang paling utama sedang dikembangkan oleh tim peneliti dari LIPI, yakni alat pengujian dengan nama SPR dan pembuatan reagen atau pendeteksi kimia untuk pengetesan swab (tes usap COVID-19).

1. Mesin SPR jadi alat alternatif dalam uji swab

Ilustrasi swab test. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bambang menuturkan, berdasarkan penjelasan para peneliti LIPI, mesin SPR yang dikembangkan nantinya bisa dipakai untuk tes kit. Mesin ini bisa dipakai sebagai alternatif alat pemeriksaan swab atau ludah.

Harapannya, ketika alat ini rampung maka pengetesan seperti swab bisa diperbanyak. Apalagi alat ini disebut bisa lebih murah secara nominal dibandingkan dengan alat tes swab, tapi dalam keakuratannya sama.

"Jadi kalau ada tes atau pengujian kita bisa lebih banyak lagi," kata Bambang, Rabu (28/7/2020).

2. Ada juga alat reagen

IDN Times/Debbie Sutrisno

Di samping itu LIPI pun sedang memuat raegen yang bis digunakan untuk pengetesan PCR. Selama ini hampir seluruh alat pengetesan didatangkan dari luar negeri membuat harganya tes swab tinggi. Maka dengan adanya reagen hasil buatan dalam negeri, diharapkan tes swab ke depannya bisa lebih mudah dan murah.

Dengan semakin banyak alat rapid test maupun swab tes, maka produk dalam negeri nantinya bisa digunakan untuk berbagai situasi. Misalnya, ketika ingin melakukan tes massal bisa menggunakan alat yang satu, sedangkan untuk tes lebih terbatas bisa menggunakan alat yang lainya.

Baca Juga: 1.461 Guru Non-PNS Di Jabar Dapat Tunjungan dari Pemprov Jabar

Baca Juga: Virus COVID-19 Menular Lewat Udara, Ketua Tim Pakar COVID-19 Tanya WHO

Berita Terkini Lainnya