TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil: Pemerintah Pusat Harus Ikut Selesaikan Kemacetan Bandung

Jangan hanya Jakarta yang dipikirkan dong

Ilustrasi lalu lintas (IDN Times/Axel Jo)

Bandung, IDN Times - Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengatasi persoalan kemacetan sulit dilakukan. Salah satu penyebabnya adalah keterbatasan dana sehingga pembangunan moda transportasi massal seperti kereta api.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, dengan adanya survei yang menyebut Bandung menjadi kota termacet di Indonesia memperlihatkan transportasi publik memang harus disegerakan. Sebagai salah satu kota metropolitan, Bandung sudah semestinya memiliki moda transportasi massal. Dengan penambahan penduduk yang tinggal dan bekerja di kota ini jangan sampai penggunaan kendaraan terus meningkat yang kemudian berdampak pada kemacetan.

"Transportasi publik itu tidak bisa menggunakan APBD (anggaran penerimaan dan belanja daerah), itu problemnya," kata Ridwan Kamil ditemui di kantornya, Rabu (9/10).

1. Perhatian terlalu berpusat di Jakarta

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Menurutnya, perkembangan kota besar saat ini tidak hanya terjadi di Jakarta. Kota lain seperti Bandung, Depok, Surabaya, hingga Makassar butuh perhatian sama dalam transportasi publik. Ketika perhatian anya terpusat di Jakarta, maka kota lain sudah pasti tertinggal dalam memecahkan persoalan kemacetan.

"Jadi kalau gini-gini terus memakan waktu. Maka saya imbau kepada pemerintah pusat segera memaksimalkan anggarannya untuk menghadirkan transportasi publik yang massal di daerah-daerah metropolitan," ujarnya.

2. Anggaran membangun transportasi massal harus dari pusat

IDN Times/Aditya Daniel

Emil menjelaskan, moda transportasi publik yang paling pas memang kendaraan berbasis rel. Jenisnya bisa kereta seperti KRL, LRT, atau MRT.

Namun, anggaran untuk membangun transportasi berbasis rel memang tidak mudah. Di Jakarta misalnya, LRT yang ada sekarang anggarannya sekitar Rp5 miliar per kilometer (km). Kemudian untuk MRT menghabiskan sekitar Rp1 triliun per km.

"Makanya kalau berharap pemerintah daerah yang memberikan solusi tranportasi publik tidak bisa. Di seluruh dunia juga mayoritas transportasi publik memakai federal money," paparnya.

Baca Juga: Lebih Parah dari Jakarta, Ini Titik Kemacetan di Kota Bandung

Baca Juga: 69 Warga Kembali ke Jabar Usai Kerusuhan di Wamena

Berita Terkini Lainnya