TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil: Data Kasus Amburadul Jadi Pemicu PPKM Tak Efektif

Ridwan Kamil minta pemerintah perbaiki dulu data kasus COVID

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam peresmian program PUSPA di Cikarang, Kabupaten Bekasi. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat turut menanggapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dirasa tidak efektif. Penyebabnya, angka kasus COVID-19 secara harian yang dirilis pemerintah justru memperlihatkan tren buruk karena terus memecahkan rekor.

Emil menyebutkan, selama ini acuan dalam menganalisa sebuah kebijakan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia adalah kasus baru per hari. Sayangnya, data kasus yang selama ini dirilis setiap harinya masih kurang tepat.

"PPKM ini data kurang tepat dari sisi kasus. Misalnya di Jabar ada 3.000 kasus baru padahal 2.000 kasus itu merupakan data lama," ujar Ridwan Kamil saat meresmikan program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).

1. Perbaiki data dulu sebelum tentukan kebijakan

Infografis PPKM Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021 (IDN Times/Rikha Khunaifah Mastutik)

Dia menuturkan, perbaikan data harus diperbaiki lebih dulu. Jangan sampai ada data lagi yang salah dimasukkan setiap harinya.

Emil menuturkan, saat ini saja masih ada sekitar 10.000 kasus di Jabar yang belum dipaparkan oleh pemerintah. Dikhawatirkan angka itu nantinya akan dikeluarkan sekaligus dan menjadi lonjakan signifikan dalam rilis yang dijabarkan pemerintah.

"Data ini jangan sampai salah karena untuk menganalisas," kata dia.

2. Kedisplinan protokol kesehatan terus ditegakkan

Warga mendengarkan arahan dari pihak kepolisian tentang protokol kesehatan di Manado, Sulawesi Utara, Senin (14/9/2020). Pihak Kepolisian, Satpol PP dan TNI gencar melaksanakan patroli yustisi untuk menyadarkan pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebarab COVID-19. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Di sisi lain, Emil memastikan bahwa penegakan hukum pelanggar protokol kesehatan COVID-19 di Jabar semakin ketat. Dalam dua pekan terakhir saja sedikitnya ada 9,6 juta orang yang ditegur oleh aparat karena tidak patuh menerapkan protokol kesehatan.

Mulai dari mereka yang tidak menggunakan masker maupun menjaga jarak. Untuk tingkat kedisiplinan dalam menggunakan masker saat ini angkanya dari dari 50 persen menjadi 83 persen. Selain itu angka jaga jarak di Jabar pun semakin membaik dari sebelumnya.

"Jadi kalau nonkasus ini angkanya semakin baik. Termasuk dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit," papar Emil.

Mantan Wali Kota Bandung ini pun menyebut, berdasarkan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, akan ada penguatan untuk pendisiplinan dari TNI dan Polri selama PPKM diberlakukan

Baca Juga: Ini Alasan Istana Baru Unggah Arahan Jokowi soal PPKM pada Minggu

Baca Juga: Dua Minggu PPKM Berjalan, Ini Hasil Evaluasi Satgas COVID-19

Berita Terkini Lainnya