TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Bakal Terapkan Konsep Millennial di Kawasan Rebana

Perekonomian nasional akan naik dengan adanya kawasan ini

IDN Times/Arief Rahmat

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun kawasan perekonomian baru yang disebut sebagai Segitiga Rebana. Seperti namanya, Segitiga Rebana akan menghubungkan tiga daerah di Jawa Barat, yaitu Subang, Cirebon, dan Majalengka.

Pemilihan daerah ini dikarenkan sejumlah infrastruktur sudah mulai dibangun bahkan ada yang telah berjalan secara baik. Di Majalengka misalnya, saat ini sudah ada bandar udara (bandara) bertaraf internasional. Selain itu, di Subang saat ini tengah dibangun Pelabuhan Pantimban yang diprediksi bisa menggantikan peran Tanjung Priok di mana peredaran barang di sana sudah terlalu menumpuk sehingga harus segera dipindahkan sebagian.

Lantas seperti apa kawasan ini dikembangkan? Jadi sekedar perluasan industri baru atau justru lebih modern?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan impiannya mengenai masa depan Segitiga Rebana kepada IDN Times dalam kesempatan wawancara khusus beberapa waktu lalu.

Emil menjelaskan mulai dari manfaat keberadaan kawasan industri baru di daerah lain di Jawa Barat (Jabar).

Menurutnya, pertumbuhan perekonomian Jabar saat ini sudah mampu melebihi angka secara rata-rata nasional dengan 5,64 persen. Meski tinggi, nilai ini sebenarnya tidak pernah berubah signifikan pertumbuhannya. Satu hal yang jadi penyebab karena Jabar tidak memiliki motor baru dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.

Keinginan untuk membangun kawasan industri baru pun diyakini akan mampu mendongkrak perekonomian Jawa Barat pada angka sekitar 8-9 persen.

"Dengan (adanya) Segitiga Rebana maka kita akan lakukan loncatan. Di sana juga bakal ada penciptaan lapangan kerja sekitar 3-4 juta," kata Emil kepada IDN Times.

Keberadaan Pelabuhan Patimban juga bisa mempermudah industri yang ada untuk menjalankan ekspor-impor sehingga tidak harus mengirimkan barang ke pelabuhan di Tanjung Priok atau pelabuhan lainnya.

1. Kawasan ini bisa menjadi penggerak perekonomian nasional

Dok.INDEF

Selain mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jabar, kawasan Segitiga Patimban pun diyakini mampu mengerek pertumbuhan secara nasional. Sebab, berdasarkan itung-itungan, provinsi ini memiliki kapasitas sekitar 20 persen dari kontribusi terhadap rata-rata nasional.

Artinya Jabar bukan hanya bisa mengubah peta perpolitikan saja dengan jumlah penduduknya yang banyak, tapi juga bisa menumbuhkan perekonomian ke depan saat dikelola dengan baik.

"Jadi kalau ini (Jabar) beres diurus dengan baik, maka akan ada kenaikan di situ (nasional). Saya sedang melobi agar Segitiga Rebana jadi proyek strategis nasional," ujar dia.

2. Bakal dipresentasikan kepada Presiden Jokowi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Mantan Wali Kota Bandung ini menuturkan, impian untuk membangun kawasan Rebana itu akan dipaparkan dihadapan Presiden Jokowi. Rencananya Emil akan menjelaskan kawasan Segitiga Rebana itu saat dipanggil untuk rapat kabinet khusus yang mengundang sejumlah kepala daerah.

Dia menyebutkan, presiden telah memanggil sejumlah gubernur dalam rapat kebinet tentang provinsi untuk Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa daerah lain.

"Nah jadwal untuk Jabar dan Banten belum. Di situlah nanti saya paparkan (Segitiga Rebana)," kata dia.

3. Didesain layaknya tak seperti kawasan industri

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Emil mengatakan, meski kawasan ini akan jadi pusat perekonomian baru dengan dibangunnya sejumlah industri, tapi desain area ini akan jauh berbeda dengan kawasan industri yang sudah ada di Jabar, seperti Jababeka misalnya.

Selama ini banyak persoalan desain kawasan industri yang sudah ada. Di Jababeka tidak dipersiapkan daerah untuk para pekerja tinggal. Alhasil mereka harus tinggal cukup jauh dari tempat bekerja. Hal tersebut kemudian berdampak pada pengeluaran yang harus dikeluarkan pekerja.

Selain itu, di kawasan ini juga tidak dipersiapkan perumahan-perumahan yang cukup bagus untuk pekerja yang sudah berada di level manajer ke atas. Itu juga membuat pekerja yang sudah puluhan tahun dan mempunyai jabatan harus tinggal jauh dari perusahaan tempat bekerja.

"Nah barulah beberapa tahun ke belakang itu didesain ulang untuk rumah-rumah. Lahannya dari mana? Dari lahan yang sebelumnya akan dibuat pabrik kemudian dijadikan perumahan," papar Emil.

Untuk Segitiga Rebana, Emil tengah mendesain agar kawasan ini tidak terlihat seperti kawasan industri pada umumnya. Kawasan ini akan lebih futuristik dan humanis.

"Di mana sekolahnya dekat, ada mal juga berdekatan dengan pabrik. Nanti akan ada alun-alun kotanya juga seperti di Asia-Afrika (Kota Bandung). Jadi jangan membayangkan Segitiga Rebana ini kaya di Karawang misalnya, yang hanya lihat pagar-pagar," kata dia.

4. Konsep yang humanis lebih menguntungkan investor perusahaan

ANTARA FOTO/Boyke Ledy Watra

Emil yang berprofesi sebagai Arsitek ini pun menuturkan, kawasan yang lebih humanis justru lebih menguntungkan para pelaku usaha ketika membangun pabrik. Misalnya, ketika rumah lebih dekat maka pengeluaran yang harus ditanggung pekerja lebih minim. Itu diyakini bisa berpengaruh pada berapa gaji yang harus dibayarkan perusahaan.

Selama ini isu living cost memang sangat kencang di kalangan pekerja. Mereka tidak ingin dibayar murah ketika pengeluaran keseharian tinggi. "Kalau pengeluaran berkurang isu itu juga tidak akan ada kan," kata Emil.

Selama ini, lanjutnya, persoalan transportasi menjadi salah satu yang disuarakan para pekerja. Penyebabnya, sepertiga pendapatan mereka biasanya habis sekedar untuk ongkos bekerja ke perusahaan. Dengan mendekatkan rumah ke tempat bekerja, diharap satu persoalan ini bisa diminimalisir sehingga aksi buruh untuk menuntut kenaikan gaji pun tak sering terjadi.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Cisumdawu Jadi Gerbang Utama Perekonomian Baru di Jabar

Baca Juga: Pemindahan Industri Tekstil ke Segitiga Rebana Butuh SDM Mumpuni

Berita Terkini Lainnya