Ratusan Siswa Cianjur Terjang Sungai untuk Sekolah Sejak 2018
Jembatan yang menghubungkan akses jalan belum diperbaiki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ratusan siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) Padawaras, Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur, harus menerjang arus Sungai Ciujung untuk bersekolah. Mereka rela berbasah-basahan demi mengemban ilmu setelah jembatan penghubung akses ke sekolah rusak diterjang banjir sejak 2018.
Kepala Desa Sukaluyu, Wahyu mengatakan, total siswa di SD Padawaras mencapai 170 orang dan lebih dari setengahnya harus melintas sungai. Pun dengan siswa SMP yang berada di seberang sungai jumlahnya mencapai puluhan.
"Ratusan ada itu siswa yang harus melintas melewati sungai untuk belajar," kata Wahyu ketika dihubungi IDN Times, Selasa (9/8/2022).
1. Siswa sering tak sekolah karena air sungai meluap
Menurutnya, karena akses jalan untuk ke SD dan SMP Padawaras hanya satu akses, maka ketika hujan deras dan air sungai meluap siswa kemudian tidak bersekolah. Orangtua khawatir ketika harus membiarkan anaknya menyeberang sungai karena takut terbawa arus.
"Jadi memang sudah terbiasa seperti ini kalau air (sungai) besar putus sekolah dulu. Kalau airnya sudah dangkal lagi baru mereka mau bersekolah," ungkap Wahyu.
Selain jembatan yang sudah terputus, akses jalan dari kampung seberang ke sekolah Padawaras sebenarnya ada. Namun, aksesnya sangat jauh sekitar tiga jam dengan menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Jembatan Terputus, Siswa di Lebak Seberangi Sungai untuk Sekolah
Baca Juga: Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Ungkap Fakta Kondisi Sungai di Lampung