TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Program Anak Ayam di Bandung Wujud Nyata Revolusi Mental di Indonesia

Oded: banyak manfaat untuk siswa dari memelihara anak ayam

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung resmi meluncurkan program memelihara anak ayam untuk siswa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) sejak Kamis(21/11). Program yang diluncurkan Wali Kota Bandung Oded M Danial itu diberikan secara simbolis kepada sejumlah siswa SD dan SMP di kawasan Kolam Retensi, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.

Menurut Oded, pembagian anak ayam kepada siswa SD dan SMP itu merupakan bentuk nyata revolusi mental yang digalakkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) lebih baik kedepan.

Sehingga, memelihara anak ayam bukan lagi sebagai program dadakan Pemkot Bandung dalam mengatasi persoalan mengurangi kecanduan anak dari penggunaan gawai.

Meski demikian, Oded menyebutkan, pembagian anak ayam ini memiliki sejumlah manfaat yang bisa dirasakan dalam waktu mendatang.

1. Program anak ayam bisa menjadi swasembada daging ayam

IDN Times/Debbie Sutrisno

Oded mengatakan, saat ini Indonesia kerap kekurangan pasokan daging menjelang hari raya atau agenda-agenda besar lainnya. Di sisi lain, harga daging termasuk daging ayam juga kerap melambung.

Dengan adanya pembagian ayam ini, maka nantinya ayam ketika sudah besar bisa disembelih dan dijadikan makanan untuk keluarga.

"Ini meningkatkan ketahanan pangan kita. Swasembada daging harus ditingkatkan," ujar Oded dalam peluncuran pembagian anak ayam, Kamis (21/11).

2. Sebagai bentuk nyata revolusi mental di Kota Bandung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Oded pun mencatut jargon Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang berharap ada perbaikan dalam revolusi mental. Program tersebut kemudian harus diterapkan ke setiap daerah.

Untuk membangun mental yang baik, setiap daerah punya caranya masing-masing. Untuk Kota Bandung, lanjut Oded, pembagian anak ayam kepada siswa ini bisa menjadi salah satu hal untuk merevolusi mental para pemuda menjadi lebih baik di masa depan.

"Jadi bukan semata-mata mengalihkan perhatian dari gadget, bukan itu. Konsep ini bisa membuta ke depannya pemuda menjadi lebih aktif, kreatif, dan inovatif, sehingga memiliki pemikiran yang terintegrasi," paparnya.

3. Anak-anak diajarkan untuk mencintai hewan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, Oded menyebut dengan memelihara anak ayam para siswa kemudian mendapat edukasi agar lebih mencintai hewan. Sebab, dalam pemeliharaan ini mereka akan merawat seperti memberi makan setiap harinya.

Kedisiplinan anak juga bisa meningkat karena nantinya mereka harus tepat waktu ketika memberi makan. Jangan sampai ayam itu kelaparan dan mati.

4. Berkaitan dengan program Kang Pisman

IDN Times/Yogi Pasha

Dalam memberi makan ayam, para orang tua bisa bekerjasama dengan anak-anaknya untuk kemudian memilah sampah khususnya nasi atau sisa makanan rumah. Makanan tersebut atau biasa disebut remeh kemudian bisa dijadikan campuran pakan ayam.

"Jadi dimensi lainnya ini berkaitan dengan program Kang Pisman. Kalau ada remah, sisa makanan kasih aja ke ayam. Kalau anaknya tidak sempat ya bisa lah sama orangtuanya," kata dia.

5. Menumbuhkan jiwa wirausaha

instagram.com/bozzmadyang

Berkah terakhir yang bisa diambil dari program ini adalah meningkatkan jiwa wirausaha anak-anak. Dengan harga ayam DOC sekitar Rp7.000 ayam yang sudah besar nantinya bisa dijual atau disembelih dan dimakan sendiri sehingga keluarga ini tidak usah membeli ayam.

Baca Juga: Anak Ayam Oded Lahir, Warganet: Mending Ngurus Macet Pak!

Baca Juga: Bukan Anak Ayam, Atalia Kamil Usulkan Cara Lain Atasi Gawai untuk Anak

Berita Terkini Lainnya