Bukan Anak Ayam, Atalia Kamil Usulkan Cara Lain Atasi Gawai untuk Anak
IDN Times/Humas Pemprov Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Kamil, turut menanggapi wacana program pemberian anak ayam kampung oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial kepada Siswa Sekolah Dasar (SD) dan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam mengurangi ketagihan bermain gawai.
Menurut Atalia, pemberian anak ayam merupakan satu dari sekian banyak cara untuk mengurangi anak dalam bermain gawai secara berlebih. Namun cara tersebut baginya kurang tepat, karena banyak cara lain yang bisa diterima oleh seluruh orang tua.
"Sesungguhnya kreativitas boleh, namun itu satu dari alternatif yang ada. Masih banyak lagi, misal dikenalkan permainan tradisional dan diarahkan mereka sesuai dengan hobinya," ujar Atalia di Bandung, Sabtu (26/10)
1. Orang tua cukup berikan batasan anak bermain gawai
IDN Times/Humas Pemprov JabarAtalia mengatakan, pada dasarnya saat ini teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi, sehingga peran orang tua dalam memberikan pengawasan anak bermain gawai harus lebih rajin. Orang tua pun harus tau pada umur berapa anak diberikan gawai.
"Penting untuk orang tua dalam memberikan batasan anak bermain gawai. Anak juga harus dibatasi tempat bermain gawai nya,"kata Atalia.
2. Orang tua harus menjadi contoh yang baik
IDN Times/Bagus FAda batasan usia yang menjadi ukurang seorang anak boleh mengakses gawai. Anak umur delapan bulan, misalnya, belum tepat jika sudah diberikan gawai. Menurut Atalia, sangat berbahaya jika pemberian gawai sudah diberikan sejak usia dini dan itu akan menjadi contoh yang buruk untuk anak.
"Orang tua harus jadi contoh yang baik. Ini sudah mengkhawatirkan jika anak dari kecil diberikan gawai, harus tahu umur tepat memberikan anak gawai,"jelasnya.
3. Lebih bagus salurkan anak sesuai hobi
IDN Times/Bagus FAtalia berpendapat, Pemkot Bandung memikirkan ulang rencana pemberian anak ayam kampung kepada siswa SD dan SMP. Pasalnya, tidak semua orang menyukai ternak ayam kampung.
Atalia menyarankan, dibanding ternak ayam kampung, ada baiknya para orang tua mendukung anak melalui hobinya. Jika seorang anak diberi keleluasaan mengerjakan hobinya, maka mereka akan mengerjakannya dengan sepenuh hati. Hasilnya pun tidak akan sia-sia.
"Memelihara ayam bagus tapi tidak semua suka ternak ayam, berikan anak sesuai keinginan mereka. Misal suka olahraga, harus kita dukung. Sesuatu yang dilakukan dengan hati baik jadinya," tuturnya.
