TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Kantungi Bukti Dugaan Pembunuhan Balita di Dalam Toren

Balita meninggal dan ada bekas luka di bagian tangan

(Ilustrasi pembunuhan) IDN Times/Arief Rahmat

Bandung, IDN Times - Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan menyebut anggota kepolisian sudah mengantungi sejumlah bukti terkait dugaan pembunuhan seorang balita yang ditemukan di dalam toren air. Bukti tersebut berdasarkan pemeriksaan dari sejumlah saksi baik keluarga maupun masyarakat sekitar.

"Temuan anak kecil posisinya di dalam toren ini bukan hanya tiba-tiba seperti itu. Makanya setelah ada laporan kami langsung lakukan penyelidikan dan penyidikan. saksi sudah diamankan dan didalami melalui pemeriksaan," ujar Hendra, Sabtu (18/7/2020).

1. Hasil olah TKP sedang didalami

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Menurutnya, kepolisian dari Polresta Bandung pun sudah melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP). Dari sana ditemukan sejumlah bukti yang bisa mengarah pada siapa dalang dari keberadaan bayi dalam toren tersebut.

"Dengan adanya alat bukti di TKP bisa menunjukkan siapa atau apa yang terjadi sebenarnya," kata dia.

Mungkin, Senin (20/7/2020), kita bisa menyampaikan apa yang sebenarnya membuat bayi ini meninggal dan di temukan di dalam toren.

2. Butuh kehati-hatian dalam memproses kejadian seperti ini

IDN Times/Istimewa

Hendra menegaskan, pihaknya tidak bisa seta merta langsung menetapkan seseorang menjadi tersangka atas kasus ini. Harus ada pendalaman secara hati-hati mesti kerurigaan dan dugaan bahwa balita itu dibunuh sangat memungkinkan.

"Sanksi sudah cukup banyak yang diperiksa, tapi masih dalam proses, Kita proses dulu," pungkasnya,

3. Balita yang meninggal berumur 5 tahun

Ilustrasi pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Sebelumnya, seorang balita berumur lima tahun berinisial A ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dalam tangki air alias toren. Peristiwa tersebut terjadi di indekos di Kampung Babakan Stasiun, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung Jumat (17/7/2020).

Temuan mayat tersebut bermula dari pencarian ayah tiri korban Hamid Arifin (25 tahun) di indekos, setelah A hilang selama satu malam. Kemudian, seketika Ayah tiri tersebut mengecek sebuah toren air berkapasitas 500 liter yang berada di lantai tiga indekosnya, dan menemukan korban ada di sana.

Atas dasar temuan tersebut sang ayah tiri langsung melapor ke kepolisian setempat. Polisi kemudian menduga kejadian tersebut dilandasi motif pembunuhan.

Baca Juga: Vulkanolog ITB: Waspadai Kemungkinan Letusan Besar Gunung Raung

Baca Juga: Jenazah Balita Dalam Tangki Air, Polisi Endus Motif Pembunuhan

Berita Terkini Lainnya