PLTU Batubara Indramayu Disorot, WALHI Desak Jepang Batalkan Pendanaan
Masyarakat butuh udara yang bersih dan menyehatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Aktivis lingkungan di Indonesia melakukan aksi dengan memakai kostum cosplay di depan kedutaan Jepang dan menyerahkan petisi penolakan negara tersebut untuk pembangunan pembangkit batubara baru PLTU Indramayu 2. Petisi penolakan ini bahkan sudah ditandatangani oleh 10.002 orang dari 114 negara.
Bersama dengan para aktivis hadir perwakilan warga Indramayu yang menyerahkan surat terbuka untuk duta besar Jepang dari 62 organisasi di berbagai negara.
Dikutip dari laman WALHI, dalam surat terbuka tersebut ditekankan bahwa Jepang saat ini telah ‘tertinggal’ dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan yang sudah berkomitmen tidak lagi membiayai proyek pembangkit listrik berbahan baku batubara. Begitu juga dengan China yang baru saja mengumumkan bahwa mulai Oktober 2021 akan menghentikan pendanaan PLTU batu bara di luar negeri.
1. Proyek PLTU Batubara harus dihentikan
Aktivis Extinction Rebellion (XR) Indonesia Melissa Kowara menuturkan, jelang pertemuan internasional tingkat tinggi tentang perubahan iklim (COP26) Glasgow, aktivis lingkungan di 7 negara (AS, Italia, Jepang, Bangladesh, Indonesia, Inggris dan Australia) melakukan aksi serentak selama seminggu dari tanggal 1-6 Oktober 2021. Aksi serentak ini meminta pemerintah Jepang untuk menghentikan pendanaan PLTU batu bara.
Rangkaian aksi serentak ini diawali dengan penerbitan iklan satu halaman penuh di surat kabar AS, The New York Times pada tanggal 1 Oktober 2021. Pemasangan iklan ini diadaptasi dari lukisan Jepang yang paling terkenal, ‘The Great Wave’.
"Dengan pesan yang sangat jelas meminta pemerintah Jepang untuk menghentikan rencana pendanaan pembangunan proyek PLTU batubara baru di Indonesia dan Bangladesh," ujarnya dalam laman WALHI dikutip IDN Times, Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: China Janji Tak Biayai PLTU Batu Bara di Luar Negeri