TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peringati HUT Jabar ke-74, Ridwan Kamil Optimistis Warga Kian Makmur

Perbaikan kualitas perekonomian di desa terus digenjot

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) memimpin langsung peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Jabar yang ke-74 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin(19/8). Peringatan ini hanya berselang dua hari dari kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati Sabtu, 17 Agustus.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang bertindak sebagai pembina upacara hadir bersama forum komunikasi pimpinan daerah Jabar, mantan Gubernur Solihin GP, Danny Setiawan, hingga M Iriawan hadir bersama para perangkat kepala daerah dan ribuan ASN serta pelajar dan perwakilan organisasi kemasyarakatan.

Peringatan HUT yang ke-74 tahun ini terbilang unik karena sebelum Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan sambutan, para mantan Gubernur Jabar memberikan petuah sesepuh. Dimulai dari Solihin GP, Danny Setiawan hingga M Iriawan. Para sesepuh meminta agar seluruh komponen mendukung upaya Jabar menjadi provinsi juara lahir batin.

Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menuturkan, Provinsi Jabar saat ini telah tumbuh pesat menjelma menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi dan pusat pariwisata. Ini terlihat dari pemberian anugerah kepada Jabar sebagai provinsi paling memesona dari masuk dalam destinasi wisata halal unggulan.

1. Tantangan terbesar adalah pemberian layanan secara merara

Dok.IDN Times/Istimewa

Jawa barat hari ini merupakan provinsi terbesar penduduknya dengan 48,7 juta jiwa dan diprediksi pada tahun 2021 akan mencapai 50 juta jiwa. “Tantangan terbesar kami sebagai penyelenggara negara adalah memberikan pelayanan optimal terhadap warga Jawa Barat yang jumlahnya 1.5 kali penduduk Malaysia,” kata Ridwan Kamil saat peringatan HUT Jabar yang ke-74 di lapangan Gasibu, Senin (19/8).

Menurutnya, Jawa barat dengan identitas kesukuan Sunda, Melayu Betawi dan Cirebon memiliki beragam potensi untuk mendorong keadilan dan pembangunan ekonomi. Jawa barat kata Gubernur juga dianugerahkan desa-desa dengan potensi alam luar biasa serta kota-kota yang memiliki potensi sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan Jawa Barat membutuhkan pendekatan keseimbangan antara keadilan dan pertumbuhan ekonomi, pemahaman yang komprehensif antara desa dan kota, serta visi yang kuat tentang bagaimana melahirkan manusia Jawa Barat yang beriman, bahagia, dan berkualitas,” tuturnya.

2. Perbaikan kualitas kesejahteraan desa terus didorong

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Emil, sapaan akrabnya, mengatakan, salah satu tolak ukur perbaikan kesejahteraan adalah kondisi masyarakat di pedesaan. Untuk itu, dia pun bersyukur selama 2019 pembangunan di desa mengalami banyak peningkatan. Terdapat 98 desa mandiri, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya 37.

Kemudian desa yang masuk dalam kategori maju juga mencapai lebih dari 500, menjadi 1232 desa. Kemudian ada 3656 desa berkembang, dan 326 desa tertinggal. "Tapi sekarang tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Jawa Barat," ujar Emil.

Sema capaian ini, lanjut Emil, merupakan kerja sama seluruh elemen di Jabar yang akhirnya membuahkan hasil menggembirakan. Berbagai penghargaan pun didapat dan akan terus dipertahankan. "Kita bertekad selama lima tahun ke depan untuk mewujudkan Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi," ujarnya.

Baca Juga: HUT RI ke-74: Ridwan Kamil Ikut Lomba Sepak Bola Sarung Bareng Warga

Baca Juga: Desa Wisata Perjuangan Bakal Angkat Potensi Sejarah di Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya