Pembukaan Pesantren di Jabar Hasil Musyawarah dengan Para Ulama
Pembukaan pendidikan untuk zona hijau segera dibahas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pembukaan kembali pondok pesantren sempat menjadi sorotan. Keberadaan banyak orang di pondok pesantren (ponpes) mulai dari Kyai hingga santri dikhawatirkan muncul klaster baru di lingkungan ponpes.
Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pesantren di wilayah zona biru dan hijau akan mulai diizinkan beroperasi kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dengan pihak-pihak terkait.
“SK Gubernur sudah diubah sesuai aspirasi yang berkembang, walaupun SK yang pertama itu sudah dimusyawarahkan oleh Pak Uu selaku Wakil Gugus Tugas dengan 79 ulama,” ujar Emil melalui siaran pers, Selasa (16/6) malam.
1. Karena ada masukkan maka peraturan pendidikan di Jabar diubah
Emil menegaskan, Pemprov Jabar selalu menentukan kebijakan melalui musyawarah dengan pemangku kebijakan terkait, terutama kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Jadi pada saat (SK) diumumkan ternyata ada dinamika, ya sudah kami akomodasi menjadi perbaikan-perbaikan yang diharapkan,” ujarnya.
Maka poin dari relaksasi ini di mana Pemprov Jabar akan tetap bermusyawarah dalam berbagai hal. Sehingga gugus tugas tidak bekerja sendiri terhadap kebijakan yang berdampak pada banyak orang.
Baca Juga: Kemenag Segera Umumkan Protokol Kesehatan di Pondok Pesantren
Baca Juga: Pondok Pesantren di Jabar Sudah Bisa Beraktivitas di Era New Normal