TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelaku IKM Minta Jatah Gula Rafinasi Capai 300 Ribu Ton di 2021

Kebutuhan gula masih tinggi selama pandemik COVID-19

hellosehat.com

Bandung, IDN Times - Pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) meminta pemerintah bisa memberikan kuota khusus gula kristal rafinasi untuk memenuhi kebutuhan produksi. Selama pandemik COVID-19 semakin banyak pelaku usaha makanan dan minuman yang bermunculan yang berdampak pada kebutuhan gula.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Gula Kristal Rafinasi, Muhammad Yamin mengatakan, kuota khusus gula kristal rafinasi bagi IKM akan memudahkan para pelaku IKM mendapatkan gula kristal rafinasi untuk mendukung kegiatan produksinya.

Total kuota nasional gula kristal rafinasi bagi para pelaku industri yang ditetapkan pemerintah saat ini mencapai 3,2 juta ton. Namun, penetapan kuota tersebut berdasarkan data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

"Paling tidak (kuota khusus gula radiasi IKM) 300.000 ton untuk seluruh Indonesia," kata Yamin dalam di sela kegiatan Edukasi dan Sosialisasi bertema "AGRI Ngobrol Bareng dengan Koperasi dan IKM, Jumat (9/4/2021).

1. Stok gula rafinasi sesuai permintaan produsen telah dipenuhi pemerintah

Diskusi IKM terkait kebutuhan gula rafinasi. IDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, permintaan pelaku usaha untuk pengadaan gular rafinasi mencapai 3,2 juta ton sebenarnya sudah disepakati dan akan dipenuhi. Termasuk menjelang Lebaran 2021 aman. Bahkan, kata Yamin, di semester I 2021 saja, stok gula rafinasi sudah mencapai 1,9 juta ton.

"Meskipun tidak setinggi sebelum pandemi yang mencapai 7-8 persen, permintaan gula rafinasi tetap tumbuh meski hanya 3-4 persen. Tapi yang penting, sudah ada sugar row (gula rafinasi), jadi stok aman," kata dia.

3. Kebutuhan gula harus dipenuhi jika ingin IKM indonesia tumbuh

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, pimpinan koperasi Bina Usaha Mandiri Indonesia (BUMI), Hely Herlina Ayudya berharap, meningkatnya permintaan gula kristal rafinasi dari para pelaku IKM haruslah dibarengi dengan ketersediaan gula kristal rafinasi, sehingga produksi IKM dapat tumbuh berkesinambungan.

"Koperasi BUMI sendiri memiliki anggota 360 IKM di Jabar dengan kebutuhan gula rafinasi sekitar 5.500 ton per bulan. Meski pendaki, IKM tetap optimistis karena selama ada bahan baku, IKM akan terus berproduksi," katanya.

Direktur Eksekutif AGRI, Gloria Guida Manalu menyatakan, AGRI berkomitmen untuk terus mendukung IKM, khususnya yang bergerak di sektor makanan dan minuman dalam hal penyediaan gula kristal rafinasi melalui koperasi, agar IKM dapat terus tumbuh setiap tahunnya sejalan dengan fokus kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Gula Semut ala Desa Telagah, Warga Sejahtera, Hutan Terjaga

Baca Juga: Tingkatkan UMKM Berstandar SNI, Telkom University Gandeng PNM dan BSN

Topik:
Berita Terkini Lainnya