TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Vaksinasi di Jabar hingga Juni

Distribusi vaksin seharusnya tidak boleh terhambat

Pemberian vaksin pertama terhadap 200 orang resepsionis hotel dan kasir restoran di Balikpapan pada 27 Maret 2021 (IDN Times/Hilmansyah).

Bandung, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pasokan vaksin COVID-19 di Indonesia berkurang akibat adanya embargo dari negara produsen lantaran laju penularan kasus COVID-19 di negara tersebut tinggi.

Budi menyebutkan, saat ini pasokan vaksin COVID-19 di Indonesia turun dari jumlah vaksin yang semula tersedia pada Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, kini hanya bisa tersedia 20 juta dosis. 

Lalu, bagaimana ketersediaan vaksin COVID-19 di Provinsi Jawa Barat? Apakah program vaksinasi COVID-19 akan terkendala dengan keterbatasan vaksin tersebut?

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Daud Achmad menuturkan, hingga Selasa (6/4/2021) jumlah vaksin yang tersimpan di gudang milik Pemprov Jabar ada 18.590 vial atau sama dengan 185.900 dosis.

"Sampai saat ini yang mendapatkan vaksin untuk dosis pertama sudah ada 1,2 juta orang. Sedangkan untuk dosis II sudah ada 400 ribu orang," ungkap Daud ketika dihubungi, Rabu (7/4/2021).

Terkait dengan target vaksin tahap kedua, Daud menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan mengejar angka yang sudah ditetapkan bersama.

"Target enam juta orang hingga bulan Juni harus bisa tercapai," kata dia.

1. Targetkan ada 6,6 juta jiwa dapat vaksin tahap II hingga Juni 2021

Suasana Vaksinasi Wartawan dan Pekerja Media (IDN Times/Rochmanudin)

Sementara itu, Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Marion Siagian menyebut, sebelumnya Pemprov Jabar menargetkan vaksinasi tahap II selesai akhir Juni 2021. Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, 4.403.984 lansia dan 2.195.215 petugas publik.

Berbagai cara dioptimalkan dalam akselerasi vaksinasi salah satunya dengan vaksinasi massal di beberapa tempat seperti Gedung Pakuan dan Gedung Sate.

Prioritas sasaran vaksinasi tahap II, kata Marion, harus memperhatikan tingkat risiko terpapar dan ketersediaan vaksin. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar menanti jadwal vaksinasi.

"Saya imbau masyarakat agar bersabar menanti giliran vaksinasi. Sambil menunggu giliran, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M," yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas katanya.

2. Ridwan Kamil minta vaksinasi jangan terlalu lama agar kekebalan komunitas tercapai segera

Dok. Humas Jabar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, vaksinasi COVID-19 harus dilakukan secepatnya. Ketika jatah vaksin masih ada maka harus segera dihabiskan

Menurutnya, ketika vaksinasi untuk seluruh warga yang diwajibkan terlalu lama, maka kekebalan komunitas (herd immunity) bisa jadi tidak terbentuk. Sebab, vaksin memiliki masa kadaluarsa untuk menghalau virus.

Emil telah mengecek hampir seluruh daerah di Jabar lambat dalam pengecekan data. Pendataan lambat akan berdampak pada vaksinasi yang terlambat pula.

"Jadi titik kepada kepala daerah jangan sampai didemo warga karena tidak ada vaksinasi. Karena barangnya ada, tapi proses registrasinya tidak jelas," kata dia.

Baca Juga: Jika Tak Ditangani Dengan Tepat, Limbah Vaksin Bisa Picu Vaksin Palsu

Baca Juga: Warga Diimbau Jaga Protkes karena Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang

Berita Terkini Lainnya