Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Masyarakat Diimbau Jaga Protkes

Program vaksinasi di Indonesia baru berjalan 5 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini pasokan vaksin COVID-19 turun dari jumlah vaksin yang semula tersedia pada Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, kini hanya bisa tersedia 20 juta dosis. Terbatasnya vaksin karena sejumlah negara produsen vaksin mengembargo, lantaran laju penularan kasus COVID-19 di negara tersebut tinggi.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris mengungkapkan, proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang sudah berjalan selama ini baru menjangkau kurang dari 5 persen dari total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181 juta orang.

"Perjalanan Indonesia menuju herd immunity (kekebalan kelompok) mencapai 70 persen populasi masih panjang, sehingga kita harus terus bekerja sama dan bergotong-royong, agar kita bisa sama-sama selamat dalam perjalanan panjang ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 April 2021.

Baca Juga: Pasokan Vaksin Tersendat, Jokowi Perintahkan Menkes Cari Solusi

1. Negara-negara produsen mengembargo vaksin karena untuk kebutuhan sendiri

Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Masyarakat Diimbau Jaga ProtkesVaksin Astrazeneca ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Charles mengatakan terkendalanya pasokan vaksin COVID-19 ke ratusan negara, termasuk Indonesia, sehingga laju vaksinasi di dalam negeri tak terhindarkan (unavoidable).

"Hal ini mengingat Indonesia selama ini mengandalkan suplai vaksin dari negara-negara produsen, yang kini menerapkan embargo akibat terjadinya gelombang ketiga (third wave) di negaranya masing-masing," katanya.

2. Transparansi dan informasi sangat penting

Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Masyarakat Diimbau Jaga ProtkesWakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris (Dok.istimewa)

Meski demikian, Charles mengapresiasi transparansi dan keterbukaan informasi yang diungkapkan Menkes terkait kendala vaksinasi.

"Transparansi dan keterbukaan informasi menjadi faktor penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di dalam negeri," katanya.

3. Waspada gelombang baru COVID-19

Pasokan Vaksin COVID-19 Berkurang, Masyarakat Diimbau Jaga ProtkesPetugas menyuntikkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat kegiatan vaksinasi massal dosis pertama di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (7/2/2021) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Charles berharap masyarakat semakin taat dan ketat menerapkan protokol kesehatan. Terlebih di tempat dan fasilitas umum yang sudah atau sedang direncanakan dibuka kembali, seperti bioskop, sekolah, tempat hiburan, dan sebagainya.

"Third Wave yang sedang dialami negara-negara produsen vaksin sekarang ini, bisa menjadi pelajaran penting buat kita agar selalu taat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Bahwa gelombang baru penyebaran COVID-19, bahkan bisa terjadi di negara-negara penghasil vaksin dengan laju vaksinasi yang cepat sekali pun," ujarnya.

Baca Juga: Waduh! Pasokan Vaksin COVID-19 ke Indonesia Berkurang

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya