TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pariwisata Daerah Bisa Unggul dengan Promosi Menggunakan Animasi

Animasi menjadi produk yang mudah diterima masyarakat

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Animasi saat ini menjadi produk yang banyak dimanfaatkan di berbagai sektor. Termasuk dalam pengembangan pariwisata, animasi mampu menarik minat masyarakat untuk datang ke suatu daerah tertentu.

Kreator dan Penulis Si Juki, Faza Ibnu menuturkan, animasi adalah salah satu cara yang informatif dalam menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat atau konsumen. Melalui animasi, pesan yang ingin disampaikan seseorang bisa lebih cepat diterima karena pesan tersebut lebih menarik.

"Melalui animasi kita bisa menceritakan sebuah pariwisata yang lebih menarik dan unik untuk semua kalangan umur. Memanfaatkan visual dan karakter daerah tertentu maka masyarakat biasanya akan lebih ingat," ujar Faza dalam diskusi Pengemasan Konten Animasi Berbasis Potensi Pariwisata Daerah, Rabu (30/9/2020) petang.

1. Animasi memiliki dampak memori jangka panjang

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Faza, animasi memiliki efek lebih bagus dalam hal ingatan. Sebab, animasi biasanya mudah diterima masyarakat sehingga ingatan mereka akan animasi tertentu bersifat jangka panjang.

Investasi jangka panjang ini yang penting untuk sebuah pariwisata. Dengan demikian, mereka akan terus terpacu untuk datang ke sebuah tempat pariwisata karena teringat promosi lewat animasi yang ditonton.

"Dampaknya jelas akan sangat positif untuk ekonomi kreatif di daerah tertentu. Kalau dampak negatif dari animasi malah saya belum tahu banyak," ungkapnya.

2. Manfaatkan kearifan lokal untuk menjadi ikon pariwisata

Ilustrasi destinasi pariwisata Indonesia, Labuan Bajo (Dok. Kemenparekraf)

Untuk menjadikan pariwisata daerah lebih hidup, pemerintah daerah pun bisa membuat ikon tertentu dalam animasi yang ingin ditampilkan saat promosi. Ikon ini bisa berupa apa saja mulai dari makanan khas, sejarah, atau hewan yang bisa ditemui di kawasan tersebut.

Ikon ini nantinya akan menjadi sosok krusial dalam setiap animasi yang ditampilkan ketika promosi pariwisata. "Jadi pakai ciri khas di sana ada apa. Semua tinggal disesuaikan dengan target pasar pariwisatanya," ujar Faza.

3. Penggunaan tempat, hewan, atau makanan khas daerah bisa digunakan dalam animasi

yahoo.com

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Animasi Indonesia Daryl Wilson mengatakan, industri animasi di Tanah Air saat ini memang tengah berkembang. Penggunaan produk animasi banyak dimanfaatkan berbagai sektor untuk berbagai hal.

Dalam meningkatkan sektor pariwisata Indonesia berbagai konten bisa dimaksimalkan. Misalnya, melalui film yang banyak memperlihatkan keunikan di daerah tertentu bisa membuat kawasan itu disebut wisatawan.

"Film AADC (Ada Apa Dengan Cinta) 2 misal, pembuat film menjadikan Yogyakarta banyak didatangi wisatawan lokal ketika lokasi pengambilan gambar dilakukan di tempat yang selama ini jarang dikunjungi, langsun jadi buruan," papar Daryl.

Hal semacam ini juga bisa dioptimalkan melalui karya animasi. Contoh nyata bagaimana film Doraemon membuat masyarakat dari seluruh dunia penasaran dengan makanan dorayaki.

"Nah dari sini kita bisa saja membuat animasi di mana ada bakpia patok khas Yogyakarta yang kemudian membuat masyarakat ingin mencobanya," ungka Daryl.

Berita Terkini Lainnya