TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PAMMI Bandung Dukung Upaya Dangdut Jadi Warisan Dunia

Dangdut musik dari Indonesia yang telah mendunia

Penampilan seorang peserta putri Liga Dangdut Indonesia PPU 2020 (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Bandung, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengusulkan musik dangdut sebagai warisan dunia tak benda kepada Unesco. Sandi menyebut, dangdut memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja.

Sekjen Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kota Bandung La Delly mendukung penuh rencana dari Sandiaga tersebut untuk mengusulkan dangdut sebagai warisan dunia tak benda kepada Unesco. Menurutnya, musik dangdut di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri.

"Kita bersyukur pihak DPP sudah mengajukan beberapa tahun yang lalu. Dengan adanya ini juga ada semacam pengakuan pemerintah secara formal," ujar La Delly saat dihubungi, Minggu (7/3/2021).

1. Permintaan untuk jadi warisan dunia harus didukung semua pihak

Instagram.com/jirayutdaa4official

Menurut Kang Delly, langkah untuk menjadikan dangdut sebagai warisan dunia memang harus segera dilakukan oleh pemerintah. Jangan sampai dangdut sebagai musik khas dari Indonesia diklaim oleh negara lain.

"Dangdut sebagai musik Indonesia, music of my country itu diklaim oleh negara tetangga, makanya ada istilah Rhoma Irama dalam syair Viva Dangdut, ini musik melayu dari Deli, ada pengaruh dari Barat dan Hindi," kata Bang Delly.

2. Dangdut sudah jadi mata pencaharian banyak pihak

Google

Dangdut juga, katanya, menjadi lapangan pekerjaan yang menjanjikan bagi insan musik di Indonesia. Mulai dari pencipta lagu sampai penyanyi sudah banyak mendapat manfaat dari musik ini.

"Karena memang dangdut ini memberikan lapangan pekerjaan bagi penyanyinya, pencipta lagunya, aransemenya, komposernya, dan memiliki nilai kepariwisataan yang tinggi," kata Delly.

Baca Juga: Usia 65 Tahun Kian Memesona, 10 Potret Diva Dangdut Camelia Malik

Baca Juga: Sandiaga Bocorkan Obrolan dengan AirAsia soal Destinasi Superprioritas

Berita Terkini Lainnya