Mulai Februari, Siswa SMA Negeri Bakal Diajar Agama oleh Ajengan
Guru agama yang ada di tiap sekolah emang kurang layak ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan meluncurkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) pada Februari 2020. Program ini digagas sebagai bentuk kontribusi pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan moral dan akhlak generasi muda sesuai dengan instruksi Pemerintah Pusat terkait pendidikan karakter.
“Harapannya anak-anak SMA yang akan menjadi pemimpin di mana yang akan datang memiliki keimanan dan ketakwaan yang hebat, serta memiliki akidah yang kuat dan moral yang maksimal,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Selasa (21/1).
Untuk proyek percobaan, AMS akan diterapkan di SMA Negeri. Jika program berjalan baik dan sukses, tidak menutup kemungkinan akan dijalankan di SMA Swasta.
1. Para ajengan yang mengajar akan dipilih oleh MUI
Uu menuturkan, nantinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi pihak yang menyeleksi ajengan yang mengajar di sekolah. Mereka yang mengajar harus benar-benar kiai yang memiliki metode belajar efektif supaya diterima oleh anak-anak sekolah. Kemudian, kurikulumnya yang disampaikan jangan mengganggu kurikulum yang sudah ada.
Nantinya, kata Uu, materi yang disampaikan ajengan berasal dari kitab yang digunakan oleh pesantren, antara lain Ta’lim Muta’allim, Sullamud Taufiq, dan Safinah.
Baca Juga: Rangkaian IMS 2020 Ditutup dengan Deklarasi Millennial Lintas Agama
Baca Juga: [OPINI] Pengembangan Kurikulum Lingkungan Hidup di Dunia Pendidikan