TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minat Wisatawan untuk Liburan ke Pangandaran Tetap Tinggi

Ini kabar baik atau tidak yah, di saat angka COVID-19 naik

IDN Times / Nana Suryana

Bandung, IDN Times - Minat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran masih tinggi jelang akhir tahun. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat pun terus memantau penerapan protokol kesehatan dengan pengelola industri pariwisata dan pemerintah setempat.

Kepala Disparbud Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, tingginya minat wisatawan ini tidak terlepas dari momen libur panjang di Desember. ini merupakan peluang untuk memperbaiki kinerja perekonomian.

"Namun di masa pandemik COVID-19 seperti yang terjadi sepanjang tahun ini, isu kesehatan pun tidak bisa dilepaskan begitu saja. Dua hal itu harus bisa berjalan beriringan," ujarnya, Sabtu (5/12/2020).

1. Okupansi penginapan di Pangandara capai 40 persen

Ilustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Berdasarkan monitoring Disparbud, sektor akomodasi di Pangandaran di beberapa hotel untuk tanggal 24 sampai 31 Desember 2020 telah mencapai okupansi sekitar 40 persen dan terus meningkat.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata agar penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik. Monitor akan terus dilakukan bekerjasama dengan stakeholder terkait,” ia melanjutkan.

Pemantauan protokol kesehatan di wilayah Pangandaran yang mengandalkan sektor pariwisata ia sebut harus dilakukan secara konsisten, jangan terpaku pada momen tertentu.

“Selalu merujuk pada status kewaspadaan Covid19. Saat ini Pangandaran berada di level kewaspadaan kuning (rendah). Tapi ini jangan membuat kewaspadaan menurun juga. Masyarakat pun harus ikut berdisiplin,” terang dia.

2. Pemprov Jabar dukung pengurangan hari libur panjang guna menekan kasus corona

(Kendaraan terjebak kemacetan menuju kawasan wisata Lembang di Jalan Setiabudi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Pada cuti bersama serta libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW hari kedua, jalur wisata menuju Lembang dipadati kendaraan wisatawan, dan kepolisian memberlakukan pengalihan arus untuk mengurai kemacetan) ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan libur panjang akhir tahun bertepatan Natal, pengganti cuti Lebaran, dan Tahun Baru pada Desember 2020 mendatang dipersingkat. Tujuannya, menekan lonjakan kasus COVID-19 akibat kerumunan di tempat wisata.

Emil memilih opsi pengurangan libur panjang akhir tahun ketimbang dua opsi lain yaitu jumlah hari libur sama seperti tahun sebelumnya atau dihilangkan sama sekali. Alasannya, ketika libur ditiadakan sama sekali, maka perekonomian tidak berjalan. Namun, saat libur tidak dipersingkat, maka berpotensi pada penularan COVID-19.

Berita Terkini Lainnya