Masyarakat Pilih Antre Beli Pertalite karena Pertamax Kemahalan
Antrean pembeli Pertaliter mengular di sejumlah SPBU
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar mesin (BBM) jenis Pertamax dari Rp9.000 per liter menjadi Rp12.500 per liter pada, Jumat (1/4/2022). Kenaikan ini dikarenakan harga minyak dunia pun alami hal serupa.
Perubahan harga tersebut membuat masyarakat yang selama ini kerap membeli Pertamax berpindah sementara jadi konsumen BBM jenis Pertalite. Wardhani misalnya, dia sering membeli Pertamax untuk kebutuhan sepeda motornya. Namun, karena hari ini bensin jenis tersebut mulai naik, maka Wardhani memilih Pertalite dulu.
"Harus pintar-pintar sekarang atur uang. Minyak goreng naik, sembako naik. Jadi beli bensin juga mending yang murah aja dulu lah," kata Wardhani.
Perbedaan harga yang mencolok antara Pertalite dan Pertamax mencapai Rp4.500 per liter membuat Wardhani pikir ulang ketika harus membeli Pertamax. "Kalau memang buru-buru harus kerja dan benis lagi habis mungkin baru beli Pertamax," kata dia.
1. Hemat uang untuk kebutuhan sembako
Hal senada disampaikan Nurul. Wanita yang masih mencari pekerjaan merasa kenaikan harga Pertamax memukul masyarakat yang selama ini bepergian menggunakan kendaraan pribadi.
Terlebih di saat pandemik COVID-19 dan perekonomian yang belum seutuhnya pulih, masih banyak masyarakat mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kita buat makan saja sekarang masih sudah. Sekarang pemerintah naikin harga bensin, ya makin susah aja lah. Belum lagi kan yang naik banyak di bulan Ramadan kaya sembako. Penghasilan dikit, pengeluaran banyak," kata Nurul.
Kenaikan harga itu pula yang membuat Nurul lebih memilih Pertalite meski harus mengantre, ketimbang membeli Pertamax yang harganya dinilai terlalu mahal.
Baca Juga: [BREAKING] Harga Pertamax Naik Jadi Rp12.500 per Liter