Masyarakat Jabar Bisa Tukarkan Sampah yang Dipilah dengan Emas
Daerah pariwisata menjadi sasaran utama program ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan program bank sampah bernama 'Sehate' The Gade Clean adn Gold. Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mau memilah sampah sebelum dibuang, untuk kemudian sampah yang memiliki nilai tinggi dalam volume besar bisa ditukar dengan emas
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, program ini dilakukan agar masyarakat tidak sembarang membuang sampah dalam bentuk apapun, di manapun. Terlebih sampah dari masyarakat, khususnya berbahan plastik, yang tercecer kerap berakhir di lautan.
Harapannya, suatu hari, tidak ada lagi sampah, khususnya plastik yang mengotori lautan Indonesia dari tanah Jabar," ujar Ridwan Kamil pada saat peresmian program di Kabupaten Pangandaran akhir pekan kemarin.
1. Sampah itu berharga dan bisa dijadikan tabungan
Emil, sapaan akrabnya, menuturkan, konversi sampah menjadi emas merupakan inovasi karena selama ini bank sampah hanya langsung memberikan uang ketika ada warga membawa sampah yang telah dipilah dan memiliki nilai jual. Bekerja sama dengan PT Pegadaian, tata cara penukaran sampah nantinya tidak langsung diganti oleh uang, melainkan menjadi tabungan emas.
PT. Pegadaian sudah berkomitmen, apabila tabungan sampah sudah mencapai berat 3,5 kilogram, akan diberikan jatah satu kursi untuk ibadah haji. "Kalau tabungan emasnya sudah mencapai 3,5 kilogram akan didaftarkan haji dan sudah dijamin dapat satu kursi oleh Pegadaian," ucapnya.
Maka, Emil mengimbau masyarakat untuk segera memilah sampah dan menukarkannya ke bank sampah. Selain dapat mengurangi tumpukan sampah, hal tersebut juga akan menjadi kebiasaan positif masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Dengan kebiasaan positif memilah dan menyetor sampah, tiba-tiba suatu hari ada berita sudah siap berangkat haji. Saya kira ini kan positif, khususnya untuk golongan menengah ke bawah," kata Emil.
Baca Juga: Limbah Rumah Tangga Buat Air Sungai di Bandung Hitam dan Berbusa