Masuk Konsorsium Laptop Merah Putih, ITB Siapkan Tim Terbaik
Pemerintah ingin membuat laptop karya anak bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang masuk dalam konsorsium untuk memproduksi tablet dan laptop "Merah Putih" dengan merek Dikti Edu. Keinginan ini dicetuskan karena pemerintah berupaya tidak lagi mengimpor barang bidang industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Lantas bagaimana persiapan ITB untuk mewujudkan keinginan pemerintah tersebut?
Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah Ph.d menuturkan, kegiatan pembuatan laptop Merah Putih dalah konsorsium dari empat perguruan tinggi negeri berbagan hukum (PTN BH), yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS), dan ITB. Artinya bukan program perorangan, melainkan institusi.
"Sebagian besar dosen dan peneliti ITB yang memiliki kompetensi yang terkait akan dilibatkan. Tentu tergantung dari dana yang tersedia dan aturan yang berlaku. Ini adalah pekerjaan multi-disiplin, tetapi yang paling banyak adalah dari bidang Teknik Elektro dan Informatika," ujar Reini, Selasa (27/7/2021).
1. Minimal ada 25 peneliti yang disiapkan ITB
Menurutnya, jumlah yang akan terlibat cukup banyak untuk mensukseskan program pembuatan laptop ini. Paling tidak dalam setiap tim di PTN anggota konsorsium ada lima koordinator. Mereka akan mengelola kegiatan pengembangan untuk bagian-bagian yang berbeda dari sistem laptop ini. Dan tentunya setiap koordinator ini akan memiliki anggota peneliti dan teknisi.
Ketika setiap bidang mempunyai lima anggota peneliti dan teknisi, maka paling tidak ada 25 orang peneliti dan teknisi di setiap PTN BH.
"Jika, terdapat mahasiswa yang nantinya akan dilibatkan, maka jumlah yang terlibat lebih banyak lagi. Tetapi ini semua sangat tergantung dari dana yang akan dialokasikan oleh pemerintah (Kemendikbudristek)," ujar Reini.
Baca Juga: Minta Impor Laptop dan Software Disetop, Luhut: Sudah, Cukuplah Itu!
Baca Juga: 5 Alasan Laptop Lebih Cocok untuk Anak Sekolah Ketimbang HP