TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Malaysia Bingung COVID-19 RI Turun Drastis, Ini Jawaban Menteri Luhut

PPKM dan vaksinasi kunci penanganan virus corona

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Beberapa hari ke belakang ramai pemberitaan mengenai anggota parlemen Malaysia yang mempertanyakan penurunan kasus COVID-19 di Indonesia yang berhasil alami penurunan signifikan. Anggota tersebut mempertanyakan bagaimana bisa kondisi ini bisa terjadi.

Terkait hal tersebut, Menteri Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa penurunan kasus ini berkat kerja keras semua pihak baik dari pusat maupun daerah.

"Ya kan tadi pak gubernur laporan. Kita ukurannya rumah sakit (kasus dirawat menurun). Dan sekarang kamu (masyarakat) masih terima (kabar) Innalillahi gak?" ungkap Luhut usai menggelar rapat dengan Satgas Citarum Harum, Selasa (7/9/2021).

1. Pemenuhan vaksin per hari akan coba dipenuhi

Petugas menyuntikkan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Kamis (5/8/2021). (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Salah satu cara untuk menjaga penularan virus corona tidak masif adalah vaskinasi. Luhut pun berjanji akan memenuhi kebutuhan dosis vaksin di setiap daerah termasuk di Jawa Barat.

"Bulan ini ada 82 juta vaksin yang akan dibagi kepada tempatnya (daerah yang sesuai), tidak ada masalah hanya waktu saja," kata dia.

2. Suplai vaksin ke Bio Farma terus berdatangan

ilustrasi Coronavac, vaksin dari Sinovac asal China (unsplash.com/Mufid Majnun)

Bio Farma menerima kembali vaksin corona 2 dosis dari Sinovac, dalam bentuk produk jadi untuk keenam kalinya, sebanyak lima juta dosis. Pengiriman dosis ini merupakan kelanjutan pengiriman dari total 50 juta dosis, yang akan diterima Bio Farma, dalam periode Agustus-September 2021 mendatang.

Kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan yang ke-50, sejak 10 bulan yang lalu pada bulan Desember 2020. Kedatangan ke-50 ini, menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah Indonesia, dalam upaya memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia.

“Vaksin dalam bentuk jadi dari CoronaVac, sudah diterima sebanyak 33 juta dosis, (tiga juta pertama, diterima pada Desember 2020 yang digunakan untuk tenaga kesehatan), sedangkan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang diterima sebanyak 153,9 juta, AstraZeneca sebanyak 19,5 juta dosis, Moderna delapan juta dosis, Pfizer 2,75 juta dosis, Sinopharm 8,25 juta dosis”, ungkap Airlangga dikutip dari siaran pers yang diterima IDN Times.

Secara total, Indonesia sudah mengamankan vaksin Covid-19 sebanyak 225.4 juta dosis vaksin dari berbagai merk, baik berbentuk bulk, maupun dalam bentuk finish product. Airlangga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu ragu untuk menerima vaksin, karena semua merk vaksin berkhasiat untuk melindungi masyarakat, dan vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini.

Baca Juga: Luhut Sebut Kondisi COVID-19 di Bandung Lebih Baik dari Singapura

Berita Terkini Lainnya