LP Sukamiskin Terlalu Nyaman, Koruptor Harus Satu Sel dengan Pembunuh
Jangan satukan mereka dengan sesama koruptor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ketua Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (Mahupiki) Yenti Gunarsih mengatakan, salah satu yang harus dibenahi dalam pemberantasan korupsi adalah penempatan para koruptor di Lapas Sukamiskin yang sudah tidak efektif. Sebab, lapas tersebut dianggap telah terlalu nyaman dengan berbagai fasilitas yang ada.
Yenti mengatakan, dalam penempatan terpidana tidak ada justifikasi untuk mereka yang melakukan korupsi dipisahkan dari terpidana lain seperti pencuri atau pembunuh. Yang ada yaitu pemisahan antara dewasa dan anak-anak, kemudian laki-laki dan perempuan, pidana umum dan politik.
"Kalau korupsi itu dipisahkan ini malah aneh," ujar Yenti ditemui di Universitas Parahyangan, Rabu (19/6).
1. Para korupsi justru senang berada di Sukamiskin
Menurut Yenti, para koruptor seharusnya bisa dimasukkan dalam lapas yang sama misalnya dengan pencuri lain atau bahkan pembunuh. Ini bisa membuat mereka jera untuk masuk ke penjara.
Jika mereka dimasukkan dalam sel yang isinya sesama koruptor, maka para penjahat ini justru bisa melakukan kolaborasi untuk melaksanakan aksi korupsi selanjutnya saat keluar dari penjara.
"Seharusnya dalam penjara ini mereka bisa menebus dosa dengan membatasi misalnya, kumpul dengan pembunuh atau justru pemerkosa," ujarnya.
Dengan penempatan satu sel bersama terpidana lain maka bisa memberikan efek jera. Sedangkan sekarang penempatan di Lapas Sukamiskin justru tidak akan ada penyesalan karena mereka juga bertemu dengan komunitas yang sama.