TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kronologi Lengkap Petugas SPBU Bandung yang Dikeroyok Massa

Kedua belah pihak sudah berdamai

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Bandung, IDN Times - Video pemukulan seorang petugas SPBU Cipadung, Kota Bandung, viral di media sosial. Dalam video itu memperlihatkan sekelompok massa yang melakukan kekerasan. Petugas yang diburu massa akhirnya terkena pukulan hingga tendangan, meski sempat dilerai anggota polisi.

Kapolsek Panyileukan Kompol Hendratmo mengatakan, kejadian ini berawal pada Sabtu (28/8/2021), sekitar 12.30 WIB di sekitar SPBU Cipadung. Ketika itu salah satu operator SPBU berinisial K menyampaikan kepada pedagang di sekitar SPBU untuk tidak merokok.

"Tidak tahu bagaimana, intinya, malah terjadi keributan dan cekcok mulut, dan itu direkam videonya. Penggalannya d unggah di medsos, video itu gak utuh," kata Hendratmo dihubungi wartawan, Rabu (1/9/2021).

1. Berawal dari cekcok antara petugas dan warga sekitar

pixabay.com/Alexas_Fotos

Usai perisitiwa cekcok itu, patroli kepolisian yang melintas di lokasi kemudian menengahi dan menjembatani proses mediasi damai antara pihak yang konflik. Bahkan yang bersangkutan sudah meminta maaf dan membuat pernyataan secara tertulis.

Operator SPBU berinisial K pun sudah membuat video klarifikasi permintaan maaf secara terbuka pada Minggu 29 Agustus 2021.

"Minggunya dia membuat video minta maaf tak bermaksud begitu, bukan niatan hatinya. Dia sendiri orang yang lahir dan besar di Kota Bandung, meminta maaf hari Minggunya," kata dia.

2. Mediasi sebenarnya sudah dilakukan

(Dok. IDN Times)

Untuk mengantisipasi kejadian lanjutan, pihak kepolisian sudah melakukan antisipasi terkait video itu dengan menempatkan petugas di SPBU tersebut guna mencegah situasi yang tak diinginkan. Bahkan kepolisian sudah meminta pihak organisasi masyarakat (ormas) untuk bertemu dan berbincang.

Sayangnya, rekan daripada ormas tersebut dari luar wilayah justru datang ke SPBU, tidak ke Polsek Panyileukan. Mereka datang dan mencari K, hingga akhirnya terjadilah pemukulan kepada yang bersangkutan.

Anggota di sekitar lokasi berusaha untuk melerai, namun pemukulan masih terjadi. Akibatnya K mengalami memar akibat bogem mentah massa.

"Hari Selasa terjadi lagi, dan kemarin di kantor kita juga dilaksanakan lagi mediasi maaf-memaafkan tak saling lapor. K juga sudah membuat video yang didampingi oleh perwakilan ormas itu meminta maaf," katanya.

Baca Juga: 3 Anggota Geng Motor Jadi Tersangka Pengeroyokan Polisi di Cilandak

Baca Juga: Korban Pembunuhan di Subang, Amalia Sudah Berencana Menikah 

Berita Terkini Lainnya