TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kriminolog: Tim Prabu Jangan Cuma Patroli dan Bubarkan Kerumunan 

Aksi kejahatan di malam hari masih marak di Bandung

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Dalam beberapa pekan terakhir, marak terjadi aksi kejahatan oleh segerombolan bermotor yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bandung. Dari kasus tersebut ada yang pelakunya berhasil tertangkap tapi ada juga yang masih berkeliaran.

Merespons kejadian ini, Kriminolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Nandang Sambas mengatakan, peran Tim Prabu sangat penting untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan, khususnya di malam hari. Namun, Tim Prabu tidak bisa bekerja sendiri, perlu ada koordinasi dan kolaborasi dengan petugas keamanan setempat.

“Ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi, tidak bisa juga secara langsung dikaitkan walaupun tujuan utamanya diaktifkan kembali Tim Prabu itu meredam atau mengurangi tingkat kerawanan ya,” kata Nandang, Jumat (26/5/2023).

1. Ubah cara lama dalam merespon kejahatan di Bandung

Ilustrasi begal (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia menilai Tim Prabu hanya patroli keliling kemudian membubarkan kerumunan massa saja. Motif seperti itu, menurutnya, sudah tidak efektif dalam mencegah tindak kejahatan. Ketika Tim Prabu membubarkan kerumunan, bisa saja sedang terjadi aksi kejahatan lain seperti pembegalan dan penjambretan.

“Kalau yang ini dilihatnya, sepintas saya melihat Tim Prabu ini lebih ke gimana ya, pergi patroli ngabring motor, ada di pinggir jalan yang ramai-ramai baru dibubarkan. Nah, barangkali perlu diubah polanya,” tegasnya.

2. Sebar polisi di setiap titik rawan

IDN Times/Debbie Sutrisno

Terlebih saat ini tingkah pola masyarakat di lingkungan sudah berubah, maka pola pengamanan polisi pun harus diubah. Misalnya, dengan menyebar polisi-polisi di setiap titik kerawanan berdasarkan pemetaan lebih dulu.

“Kira-kira apa yang sedang tren atau pola, kemungkinan terjadinya pelanggaran seperti apa. Jadi tidak hanya patroli begitu saja, tapi bisa dibagi kegiatan mungkin bisa 2 – 3 orang untuk ada di wilayah yang dianggap rawan,” ujarnya.

Baca Juga: Aksi Kejahatan Malam Hari Masih Marak Terjadi di Kota Bandung

Baca Juga: Karyawati di Bekasi Jadi Korban Begal, Pundak Terluka Motor Digasak

Berita Terkini Lainnya