TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kios di Mal ITC Bandung Berkapasitas 2.000, Hanya Terisi 500 

Kondisi ini sudah berlangsung lama

Dokumen IDN Times

Bandung, IDN Times - Kasus mal yang kosong di Tanah Abang, Jakarta, juga terjadi di Kota Bandung. Sejumlah mal sudah jarang diisi pedagang khususnya setelah pandemik COVID-19.

Salah satu mal yang sepi adalah ITC Kebon Kelapa. Ketua Perhimpunan Pemilik Penghuni Satuan Rumah Susun Pusat Perbelanjaan Kebon Kalapa Bandung Ahmad Kustedi mengatakan, dari 2.000 kios yang tersedia sekarang tersisa 500 kios saja yang aktif berjualan.

"Yang lantai dasar penuh jualan pakaian dan campur. Lantai satu kosong, hanya beberapa kios itu penjualan batu akik dan pakaian masih ada," kata Ahmad, Rabu (20/9/2023).

Untuk di lantai dua dan tiga masih ada terisi kios yang berjuala handphone dan barang elektonik. Kemudian di lantai empat terdapat masjid dan sarana olahraga.

1. Aktivitas berjualan masih ada

IDN Times/Istimewa

Meski sepi, Ahmad menyebut bahwa aktivitas perdagangan tetap berjualan meski tidak banyak. Mereka masih mencoba menjual barang yang dibutuhkan masyarakat.

Dia tidak menampik bahwa aktivitas penjual yang menjajakan barang secara online membuat pembelian ke toko makin berkurang. Banyak pedagang khususnya yang sudah lama berada di sini mengeluh dengan penurunan omzet.

"Teman-teman pedagang mengeluh (sepi pembeli). Setelah saya survei di beberapa tempat juga, ternyata perputaran ekonominya tidak berjalan karena kalah sama online," paparnya.

2. Harap pemerintah buat regulasi agar mal bisa ramai lagi

Ilustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Anata)

Dengan kondisi ini, Ahmad sangat berharap pemerintah bisa mencari solusi atau membuat regulasi baru agar lebih banyak masyarakat yang berbelanja di mal. Cara berjualan pun harus diperbaiki sehingga para produsen yang ada tidak langsung menjual barang ke konsumen karena ini merugikan para pedagang.

Menurutnya, sekarang banyak produsen pakaian atau barang lain langsung menjual ke konsumen tanpa melalui pedagang yang jadi pelantara. Jika semua ini dibiarkan maka sudah pasti mal semakin sepi dan banyak pedagang merugi.

Berita Terkini Lainnya