Kenangan Pengasuh Anak Ridwan Kamil, Eril: Anaknya Gak Neko-neko
Tahun ini Emmeril memasuki usia ke-23
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Anak sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, dipastikan meninggal dunia usai berenang dan hanyut di Sungai Aare, Bern, Swiss, pekan kemarin. Hingga pencarian hari keenam, Emmeril tak kunjung ditemukan. Keluarga pun sudah ikhlas melepas Emmeril.
Kesedihan ini bukan hanya dirasakan keluarga Ridwan Kamil, sejumlah kerabat dan asisten rumah tangga yang selama ini bekerja di rumah pribadi ikut merasakannya. Salah satu asisten rumah tangga (ART) yang kehilangan sosok Emmeril adalah Hendar Zaehanan (33).
Bekerja bersama Ridwan Kamil sejak 16 tahun silam, Hendar sangat mengenal Eril, panggilan akrab Emmeril. Dia ikut mengasuh Eril dan Zara, anak kedua Ridwan Kamil, sejak kecil. Mendengar informasi bahwa Eril dipastikan meninggal, Hendar sangat sedih. Dia tak menyangka Eril akan pergi secepat ini.
"Makanya kemarin pas dengar berita sedih banget. Kalau lagi diem gak ada aktivitas suka keinget (Eril), suka nangis. Kalau liat foto Eril senyum bukanya ikut senang, sekarang malah terharu," ujar Hendar kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
1. Eril sosok anak yang mandiri
Hendar pun bercerita tentang sosok Eril yang sangat mandiri. Meski memiliki ayah sebagai sempat menjabat Wali Kota Bandung dan sekarang menjadi Gubernur Jawa Barat, Eril tidak pernah memperlihatkannya. Dia tetap menjadi orang yang rendah hati termasuk kepada setiap pekerja yang ada di rumah pribadi ini.
Ketika berkuliah misalnya, Eril jarang minta diantar oleh supir ke kampus. Dia lebih senang menggunakan kendaraan sendiri dan tidak merepotkan orang. Kecuali ketika memang sakit atau ada keperluan pergi bersama teman, barulah dia minta diantar.
"Kemarin Eril juga sibuk dengan kegiatan Jabar Bergerak Zillenial. Jadi memang suka banyak agenda dan kegiatan kadang sampai malam hari," kata Hendar.
Ketika pandemik COVID-19 sedang tinggi kasunya, Eril lebih banyak diam di rumah pribadi ketimbang di Gedung Pakuan. Itu juga karena Eril harus belajar dan les sampai larut malam.
"Mungkin itu les-nya sama orang luar yah karena kan kalau di luar negeri masih siang di sini malam. Suka belajar sampai jam 2 malam," ujar Hendar.
Baca Juga: [BREAKING] Innalillahi, Keluarga Ikhlaskan Emmeril yang Hilang di Sungai Aare
Baca Juga: Ridwan Kamil Lantunkan Azan di Tepi Sungai Aare Swiss buat Eril