Jokowi Beri Bantalan Kenaikan BBM, Pedagang: Gak Bikin Tidur Nyenyak
APPSI Jabar nilai bantuan tak buat daya beli rakyat naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Sabtu(3/9/2022). Sebagai gantinya, pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial sebagai bantalan agar masyarakat masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bantalan itu pun disebut banyak pihak tidak berdampak banyak pada kondisi kemiskinan masyarakat.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) Jawa Barat, Nang Sudrajat mengatakan, bantalan sebesar Rp600 ribu untuk rakyat berbeda dengan bantal pada umumnya yang bisa membuat tidur nyenyak.
"Serupa tapi tak sama. Fungsinya sebagai ganjal, tapi berbeda pada tataran muara. Kalau bantal bisa buat kita tidur nyaman dan nyenyak," kata Nang, Minggu (4/9/2022).
1. Bantalan ini bukan solusi
Menurut Nang, dengan adanya bantuan sosial (bansos) tersebut pemerintah seakan telah menemukan solusi meredam resistensi rakyat. Namun, pemerintah seakan lupa bahwa selama ini masyarakat sudah dihantam pandemik COVID-19.
Kondisi ini sudah memukul para pelaku usaha termasuk pedagang pasar yang omzetnya jauh dari kata untung. Pandemik COVID-19 telah mendegradasi kondisi ekonomi rakyat ke titik terendah yang bermuara pada turun bahkan hilangnya daya beli rakyat.
"Bantal sosial yang dicanangkan oleh pemerintah, secara nilai memang sangat besar, tetapi itu belum cukup untuk menjadi bantalan kembali tumbuhnya daya beli masyarakat pada posisi memadai," kata dia.