Jabar Kekurangan Relawan untuk Lakukan Tracing Pasien COVID-19
Yuk ikutan jadi relawan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ada kekurangan pada jumlah relawan yang dikhususkan untuk melakukan pelacakan atau tracing. Padahal, pelacakan ini penting untuk memastikan siapa saja yang melakukan kontak dalam kurun waktu tertentu dengan pasien COVID-19.
Emil menuturkan, berdasarkan data yang ada jumlah relawan tracing tidak hanya kurang di Jabar. Provinsi DKI Jakarta pun masih kekurangan relawan bidang ini, di mana perbandingannya mencapai 1:8.
"Di Jabar kita hanya 1:6, sedangkan standar WHO ini ada 1:30," papar Emil.
Dia berharap masyarakat ada yang ingin menjadi relawan tracing pasien COVID-19 dan menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus ini.
1. Pencarian relawan terus dilakukan
Pemprov Jabar melalui Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) membuka kembali pendaftaran relawan medis untuk penanganan COVID-19 di Kota Depok.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji mengatakan, pendaftaran relawan dibuka hingga 31 Oktober 2020.
"Pendaftaran relawan medis dibuka setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dan Kota Depok mengajukan agar pendaftaran relawan dilakukan untuk mempercepat penanganan COVID-19," kata Setiaji, Rabu (14/10/2020).
Baca Juga: 3.000 Relawan COVID-19 di Bandung Raya Jalani Pelatihan Perdana