TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Janji Tiga Calon Bupati Bandung untuk Dongkrak Ekonomi Pasca COVID

Semua harus bisa bangkit bersama dalam perekonomian

Ilustrasi pilkada serentak. IDN Times/Mardya Shakti

Bandung, IDN Times - Debat calon pasangan kepala daerah Kabupaten Bandung kembali digelar, Sabtu (28/11/2020). Debat ini akan menjadi penentu suara masyarakat berlabuh.

Tiga pasangan yang maju dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung adalah Kurnia Agustina-Usman Sayogi (paslon nomor urut 1), Yena Iskandar Masoem-Atep (paslon nomor urut 2), dan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (paslon nomor urut 3).

Untuk pertanyaan pertama, setiap calon diminta memaparkan program yang bakal dikerjakan untuk mengataasi anjloknya perekonomian karena COVID-19. Berikut jawaban setiap paslon

1. Pasangan Bedas siapkan bantuan Rp60 juta per RW

IDN Times/Istimewa

Dadang dan Sahrul dalam paparannya menuturkan, untuk mengatasi dampak COVID-19 ada tiga hal yang akan dijalankan. Pertama adalah pencegahan, kedua mengenai rehabilitasi dan pemberdayaan, ketiga membangkitkan industri kreatif.

Untuk pencegahan sekarang sudah menjadi hal lumrah dilakukan dengan berbagai cara meminimalisir penyebaran COVID-19. Kemudian dalam pemberdayaan, Dadang-Sahrul siap memperbaiki industri kreatif, pariwisatan, dan sektor pertanian yang saat ini masih minim bantuan.

"Dan untuk menunjang itu semua termasuk industri kreatif kita akan memberikan bantuan modal kepada setiap RW (rukun warga) Rp60 juta se-kabupaten Bandung dalam penanggulanan," kata Dadang.

2. Kurnia-Usman akan beri pembinaan inovatif untuk 70 ribu UMKM

IDN Times/Istimewa

Sementara itu, pasangan Kurnia-Usman melihat bahwa kesehatan tetap yang harus diutamakan di tengah pandemik COVID-19. Karenanya saat terpilih nanti keduanya ingin meningkatkan pelayanan di Puskesmas dan RSUD terutama untuk ruang isolasi pasien, serta memperbanyak relawan tenaga medis.

Untuk sektor ekonomi, keduanya memiliki program swabsembada pangan daerah dan pembiayaan inovatif untuk 70 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Di sisi lain, pihaknya ingin memperbanyak pasar online dan gerakan belanja di warung tetangga.

"Kita juga akan menyiapkan 2.000 ruang kelas baru untuk adaptasi, dan perbaikan pendidikan. Di kesehatan harus ada penataan lab kesehatan khusus suspek COVID-19 melalui swab test," papar Kurnia.

Berita Terkini Lainnya