TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hyundai Motors Segera Produksi Mobil Listrik Pertama pada 2022

Wah bentar lagi bisa beli kendaraan listrik nih

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Perubahan penggunaan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik mulai diminati sejumlah pihak. Tak terkecuali di Indonesia, banyak produsen mulai mempersiapkan perubahan tersebut.

Salah satu produsen kendaraan yang serius membangun pabrik itu adalah Hyundai Motors. Perusahaan ini siap memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia pada 2022 mendatang. Saat ini, pembangunan pabrik otomotif asal Korea Selatan itu baru menyelesaikan 65 persen banguan kawasan industri Tirta Mas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

COO & Vice President Hyundai Motor Asia Pasific Hq Lee Kang Hyung mengatakan, khusus untuk pabrik direncanakan rampung pada akhir 2021.

"Jadi sesuai rencana pertama, akhir tahun depan bisa mulai produksi mobil lokal Hyundai di Indonesia, dan tahun 2022 mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia dan jual lokal," ucap Lee saat menghadiri West Java Investment Summit (WJIS) 2020, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung pada Senin (16/11/2020).

1. Infrastruktur di Jabar memadai untuk membangun pabrik kendaraan listrik

Ilustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Menurutnya, pembangunan pabrik di Cikarang ini bisa terlaksana berkat dukungan dari pemerintah daerah dan kementerian yang bersangkutan. Selain itu, pembangunan di Jabar juga memerhatikan sektor infrastruktur yang menjadi penunjang bisnis Hyundai.

"Hyundai Motor memutuskan membangun pabrik mobil, termasuk mobil listrik. Pak Gubernur sudah belanja mobil listrik pertama di Indonesia, saya berterima kasih kepada pak Ridwan Kamil sebagai gubernur, ini memang bisa jadi kerjasama antara swasta dan goverment, bisa memperkenalkan mobil listrik kepada umum dan negara, ini merupakan perjanjian kuat dari Ridwan Kamil," kata dia.

2. Ridwan Kamil sudah sempat mencoba kendaraan listrik ini

IDN Times/Istimewa

Emil menuturkan, sebelumnya dia sudah sempat menggunakan kendaraan listirk yang diproduksi Hyundai. Menurutnya, dengan kisaran harga Rp600-700 juta, mobil listrik Hyundai cocok digunakan untuk kendaraan dinas.

"Kalau untuk (kendaraan pemerintah), kemungkinan Hyundai," sebutnya.

Dengan menggunakan mobil-motor listrik, operasional kendaraan dinas, khususnya biaya bahan bakar dapat ditekan hingga tersisa seperlimanya. Dia menyebut, untuk jarak tempuh sejauh 350 kilometer, mobil listrik hanya perlu biaya Rp50.000.

"Saya sudah coba (mobil listrik Hyundai) ke Garut, ke jalan yang menanjak dan menurun, gak masalah. Dan tadi, gak perlu uang bensin karena biaya nge-charge hanya Rp50.000 untuk 350 kilometer," ungkapnya.

3. Kendaraan dinas Jabar akan diupayakan diganti dengan motor/mobil listrik

Ilustrasi Touring (IDN Times/Dwi Agustiar)

Emil pun meminta seluruh kendaraan dinas mulai mengganti kendaraan yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Peralihan ini harus mulai dilakukan tahun depan, 2021.

Kebijakan konversi kendaraan dinas dari yang sebelumnya menggunakan BBM tersebut diambil sebagai bagian kampanye penyelamatan lingkungan sekaligus menekan potensi bencana alam yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang berlebihan.

"Kita kampanyekan sebagai konversi energi karena semakin tingginya kebencanaan itu, seperti la nina, kebakaran hutan, itu akibat emisi gas buang yang selalu berlebih," ungkap Emil.

Berita Terkini Lainnya