TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gugus Tugas COVID-19: Pemprov Jabar Tetap Larang Warga Mudik Antarkota

Mudik bisa membawa malapetaka penyebaran COVID-19

Ilustrasi kendaraan mudik (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan mudik atau silaturahmi kepada sanak saudara lintas kabupaten/kota tidak diperbolehkan. Sebelumnya, ada aturan bahwa warga yang berada di kawasan Jabodetabek diperbolehkan mudik.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad menegaskan bahwa Pemprov Jabar sudah memastikan melarang warga untuk mudik meski hanya dalam satu provinsi.

"Tidak boleh," singkat Daud saat dihubungi IDN Times, Sabtu (16/5).

1. Kemenhub sebut masih banyak warga yang bersikeras ingin mudik

Dok.Humas Jabar

Survei yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang) Kementerian Perhubungan menunjukkan hasil bahwa sebagian masyarakat masih bersikeras untuk mudik.

“Dari hasil survei tersebut diketahui sebagian masyarakat akan tetap bersikeras mudik walaupun pemerintah melakukan intervensi dengan berbagai kebijakan atau keputusan tidak mudik, sehingga diperlukan upaya untuk mengantisipasinya,” kata Kepala Balitbang Kemenhub Umiyatun Hayati Triastuti dalam webinar yang bertajuk “Pengelolaan Transportasi dalam Pengendalian Penyebaran COVIS-19” di Jakarta.

Umiyatun menyebutkan pihaknya telah melakukan lima kali survei dengan cara daring dan “home interview” di mana hasil survei daring (online) kedua diperoleh potensi awal pemudik 56 persen tidak mudik, tujuh persen sudah mudik dan 37 persen akan mudik.

“Tujuh persen ini seperti mahasiswa, anak-anak kost yang sudah mudik duluan atau orang yang sudah ‘work from home (kerja dari rumah),” katanya.

2. Banyak yang akan berangkat lewat jalur tikus

Twitter.com/bbibaah

Setelah adanya intervensi kuesioner kebijakan imbauan tidak mudik, potensi berubah menjadi 80 persen tidak mudik dan 13 persen bersikeras untuk mudik.

Hasil survei “home interview” kedua diperoleh potensi respons awal pemudik 68 persen tidak mudik dan 24 persen akan mudik.

“24 persen ini mereka yang masih mengupayakan lewat jalan tikus atau asisten rumah angga yang merengek pulang karena diancam oleh keluarganya di kampung,” ujarnya.

Umiyatun mengatakan pihaknya terus memantau dan mengevaluasi data-data di lapangan karena sangat dinamis.

Baca Juga: Bupati Garut Persilakan Warganya Mudik, Asalkan Masih Dalam Kota 

Baca Juga: 10 Meme Gak Boleh Mudik Ini Bisa Bikin Kamu Ngakak

Berita Terkini Lainnya